Kafein ternyata mampu membantu penderita penyakit ginjal kronis untuk hidup lebih lama. Itulah hasil sebuah studi baru yang menemukan bahwa di antara lebih dari 2.300 orang Amerika yang menderita penyakit ginjal kronis, mereka yang mengonsumsi minuman berkafein paling banyak mengurangi risiko kematian dini sebesar 24 persen.
Kopi - cantik.tempo.co
“Studi kami menunjukkan efek perlindungan, tergantung dosis dari konsumsi kafein terhadap semua penyebab kematian di antara pasien dengan penyakit ginjal kronis,” kata pemimpin peneliti, Dr. Miguel Bigotte Vieira, dari Centro Hospitalar Lisboa Norte, di Lisbon, Portugal. “Namun, penelitian observasi kami tidak dapat membuktikan bahwa kafein mengurangi risiko kematian, tetapi hanya menunjukkan kemungkinan efek perlindungan semacam itu.”
Selain itu, alasan mengapa kafein bisa menjadi pelindung bagi ginjal masih tidak jelas, dan seberapa banyak dosis kafein yang berfungsi melindungi ginjal juga belum diketahui. Temuan ini juga perlu di-replikasi dalam percobaan yang membandingkan konsumsi kafein sebelum pasien diberi konseling untuk minum lebih banyak kopi atau minuman berkafein lainnya.
Secara garis besar, dalam penelitian tersebut, tim peneliti menemukan bahwa:
- mereka yang mengonsumsi paling sedikit kafein tidak melihat adanya penurunan risiko kematian;
- mereka yang memiliki jumlah kedua lebih tinggi mengurangi risikonya sebesar 12 persen;
- mereka yang memiliki jumlah ketiga lebih tinggi mengurangi risikonya sebesar 22 persen; dan
- mereka yang mengkonsumsi kafein paling banyak mengurangi risikonya sebesar 24 persen.
Hubungan antara kafein dan penurunan risiko kematian dini tidak tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras, pendapatan keluarga, pendidikan, tingkat creatinine (penanda masalah ginjal), tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi, berat badan, masalah kardiovaskular, dan diet sebelumnya. Temuan ini sendiri akan dipresentasikan pada pertemuan rutin American Society of Nephrology di New Orleans.
“Saya harap ini masalahnya, ketika saya duduk di sini dan meminum kopi pagi saya,” kata Dr. Leslie Spry, dari Lincoln Nephrology & Hypertension, Dialysis Center di Nebraska, yang juga juru bicara National Kidney Foundation. “Seperti yang Anda tahu, ada penelitian tentang kopi yang berbahaya, bermanfaat dan tidak berpengaruh pada kesehatan.”
Ini adalah studi observasi lain, Spry mencatat, di mana hanya sebuah asosiasi ditemukan, bukan sebab dan akibat. Mengingat ukuran penelitian yang relatif kecil, dan pengurangan risiko kematian yang kecil, Spry mengatakan bahwa dia tidak bersedia memberi tahu pasien dengan penyakit ginjal bahwa semakin banyak kafein yang mereka minum, semakin lama mereka akan hidup.
“Saya lebih suka mengatakan bahwa dibandingkan dengan sedikit atau tanpa asupan kafein, orang-orang dengan konsumsi kafein tertinggi seperti yang diperkirakan oleh penarikan makanan, mungkin memiliki tingkat kematian lebih rendah,” sambungnya. “Namun, alasan untuk kematian yang lebih rendah ini tidak dibuktikan oleh penelitian asosiasi tersebut.”
