Rata-rata dari kita pasti pernah menjadikan mie instan sebagai hidangan sahur atau berbuka puasa. Mie instan kerap dijadikan pilihan favorit karena rasanya yang lezat, cara penyajiannya yang mudah, praktis, dan harganya yang murah. Apalagi di santap saat sahur, sangat pas rasanya. Sebenarnya sudah banyak penelitian yang berusaha membuktikan bahwa mie Instan tidak sehat untuk dikonsumsi sehari-hari, terlebih bagi seseorang yang sedang berpuasa. Namun, masyarakat kebanyakan terkesan tutup mata dari kenyataan yang telah dibeberkan.
Salah satu studi menyangkut mie Instan pernah dilakukan oleh badan yang bergerak di bidang penelitian dan edukasi pada konsumen yaitu Consumer Education and Research Centre (CERC) yang berbasis di Ahmedabad, Gujarat, India. Dalam penelitian yang melibatkan 15 merk mie instan (beberapa diantaranya produk Indonesia), ditemukan hasil bahwa hampir semua merk mie instan mengandung natrium (garam) berkadar tinggi, lemak jenuh, serta sangat rendah serat. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan kebutuhan berbagai nutrisi oleh tubuh, terutama saat berpuasa.
Faktanya, seseorang yang sedang berpuasa memerlukan sumber energi yang dapat bertahan lama, dan ini tidak bisa diberikan oleh mie instan. Serat yang renda juga dinilai tidak sesuai karena orang yang sedang berpuasa membutuhkan serat lebih untuk meminimalkan waktu pengosongan lambung. Belum lagi kadar natriumnya yang tinggi dinilai dapat memicu berbagai masalah jantung dan tekanan darah.
Dilansir dari laman Dailymail, jika dirincikan mie instan memiliki beberapa alasan yang membuatnya tidak cocok untuk dikonsumsi saat berpuasa, diantaranya :
Minim Gizi
Mie Instan hanya mengandung sedikit nutrisi, belum lagi ditambah dengan zat-zat kimia di dalamnya yang dapat mengurangi penyerapan gizi ke tubuh Anda. Meski ditambahkan sayur sekalipun, nutrisi dalam sayur tersebut malah akan sulit terserap.
Monosodium glutamate (MSG)
Tidak ada perdebatan bahwa konsumsi MSG jangka panjang dapat membawa efek buruk bagi tubuh, diantaranya rasa haus terus menerus, sakit kepala, dan dapat memicu kanker.
Propylene glycol
Pabrik mie instan biasanya menggunakan zat kimia ini untuk mengatur kadar kelembaban pada produk mie instan mereka. Konsumsi zat propylene glycol dalam jangka panjang dapat memicu beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung, hati, ginjal, dan menurunkan kekebalan tubuh.
Tinggi natrium
Batas aman yang dianjurkan untuk konsumsi garam harian adalah tidak lebih dari 2.400 mg. 1 bungkus mie instan mengandung hingga 800 mg natrium atau bahkan lebih. Jika ditambahkan dengan garam dari makanan lain yang Anda konsumsi jumlahnya bisa jadi membengkak.