Nyeri pinggang bisa disebabkan berbagai faktor seperti salah posisi duduk maupun posisi tidur. Bahkan, Dr Djamal Tahitoe, Sp KFR mengatakan bahwa duduk yang terlalu lama, bisa memicu rasa nyeri pada pinggang.
"Nyeri pinggang sering dialami para pengemudi jarak jauh. Selain itu, karyawan yang terlalu lama beraktivitas duduk di depan komputer," ungkap dokter spesialis kedokteran fi sik dan rehabilitasi dari rumah sakit swasta di Semarang kepada Radar Semarang, Sabtu (20/9) kemarin.
Djamal menjelaskan bahwa organ tubuh bagian pinggang terdapat beragam lapisan. Bagian paling luar adalah kulit, lalu di bawah kulit terdapat otot-otot untuk penggerak. Selain itu, pada bagian pinggang tulang belakang, terdapat tulang saraf dan bantalan tulang.
"Kalau nyeri pinggang yang dipicu dari salah duduk atau kelamaan duduk, masih dalam sebatas sakit ringan. Contohnya hanya terasa nyeri pada bagian pinggang atau punggung saja. Namun, apabila sudah saraf yang terjepit akibat benturan keras, bisa mengakibatkan kelumpuhan," paparnya.
Benturan saraf yang keras dan menimbulkan kelumpuhan, dicontohkan Djamal, jika seseorang yang jatuh dari ketinggian. Selain itu, peristiwa terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kerasnya benturan, bisa menimbulkan kelumpuhan.
"Biasanya tulang sarafnya terjepit oleh oleh tulang bantalan. Bisa saja, kalau hantaman itu sangat kuat, saraf langsung berhenti seketika, akibatnya lumpuh. Hal ini karena rangsangan dari otak hanya berhenti sampai pinggang. Sedangkan dari pinggang hingga ujung kaki, tidak ada rangsangan sarafnya," ungkapnya.
Untuk mengindari terjadinya nyeri pinggang, imbuhnya, pihaknya menyarankan agar berjalan-jalan atau berdiri dalam setiap jam apabila terlalu lama duduk di depan komputer. Hal ini bertujuan mengistirahatkan tulang belakang dan meregangkan otot. Selain itu, posisi paling tepat untuk mengistirahatkan tulang belakang adalah tidur telentang.
"Harus diimbangi juga dengan olahraga, makanan yang sehat, istirahat teratur. Pilihlah olahraga yang berkonsentrasi di daerah tulang belakang seperti pilates, berenang, atau yoga," pungkasnya. (mg9/ida/radarsemarang)