Waspada, Antasida & Antibiotik Tingkatkan Risiko Alergi pada Bayi

Penyakit atau terus meningkat, terutama terhadap makanan. Meskipun tidak ada yang tahu pasti mengapai ini terjadi, utama yang berkembang bahwa kita kemungkinan melakukan hal-hal yang mampu mengacaukan microbiome alami kita.

Alergi pada Bayi

Alergi pada Bayi

Microbiome sendiri adalah triliunan organisme yang hidup di dalam kita, seperti bakteri, archaea, jamur, dan . Kita umumnya menganggap organisme ini sebagai ‘kuman’ yang dapat menyebabkan penyakit, namun organisme dalam keseimbangan yang tepat benar-benar membantu menjaga kita tetap sehat. Microbiome memengaruhi cara kita mencerna makanan, tetap pada yang sehat, melawan , dan penyakit seperti diabetes. Melalui kaitannya dengan sistem kekebalan, microbiome diduga terkait dengan reaksi alergi.

Dua jenis obat yang umum untuk alergi, antasida dan antibiotik, ternyata dapat mengacaukan microbiome. Antibiotik melakukannya dengan membunuh, tidak hanya bakteri yang membuat kita sakit, tetapi juga bakteri yang membantu membuat kita tetap sehat. Sementara, untuk antasida, dengan membuat perut kurang asam, memungkinkan bakteri dari mulut (yang biasanya terbunuh oleh asam di perut ketika tertelan) turun ke usus. Bakteri mulut tersebut sebenarnya dapat mengeluarkan bakteri yang dibutuhkan usus kita untuk berfungsi secara normal.

memuat...

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics, para peneliti mempelajari hampir 800.000 anak sejak lahir hingga usia sekitar 4 tahun. Mereka mencari tahu apakah anak-anak mendapat antasida atau antibiotik dalam enam bulan pertama kehidupan, dan kemudian dilacak untuk melihat apakah mereka terus memiliki kondisi alergi.

Mereka menemukan bahwa anak-anak yang mendapat antasida dua kali, lebih mungkin untuk memiliki alergi makanan dibandingkan dengan mereka yang tidak, dan anak-anak yang mendapat antibiotik dua kali, lebih mungkin untuk menderita asma dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sementara, anak-anak yang mendapat antasida atau antibiotik menunjukkan peningkatan risiko jenis lain dari kondisi alergi, dari demam hingga reaksi alergi yang parah.

Ini tidak berarti bahwa bayi tidak boleh mendapatkan antasida atau antibiotik. Antibiotik dapat menyelamatkan nyawa untuk bayi dengan infeksi bakteri, dan ada situasi ketika antasida bisa sangat berguna. Tetapi, kedua obat sering digunakan secara berlebihan. Antasida sering digunakan pada bayi dengan reflux, atau kerewelan dengan makan. Sementara, antibiotik sering digunakan untuk infeksi saluran pernapasan atas, meskipun sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan antibiotik.

Ke depannya, perlu berhati-hati tentang bagaimana mereka meresepkan antasida dan antibiotik untuk bayi, dan hanya melakukannya ketika benar-benar diperlukan. Orang tua bayi juga perlu tahu, ketika mereka diberi resep untuk antasida atau antibiotik, mereka harus bertanya apakah itu benar-benar diperlukan dan apakah ada perawatan alternatif yang mungkin dicoba.

Penting:   Terapi Komplementer untuk Penderita Parkinson
author

Leave a reply "Waspada, Antasida & Antibiotik Tingkatkan Risiko Alergi pada Bayi"