Ketika anak terserang sakit, pastinya orang tua memang dibuat kelabakan. Namun, terkadang, masih banyak orang tua yang belum mengetahui indikasi bahwa anak sakit dan harus tinggal di rumah daripada bepergian ke sekolah atau tempat penitipan anak. Berikut beberapa gejala yang mengharuskan anak sebaiknya tinggal di rumah.
Demam
Ketika suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau 100,4 derajat Fahrenheit, maka itu dapat dikategorikan sebagai demam. Demam tidak hanya menjadi indikator semacam infeksi, tetapi juga berarti bahwa ada serangan kuman. Orang tua dapat memberikan obat-obatan penurun demam yang bisa meminimalkan risiko menular.
Lalu, bagaimana jika suhu anak ‘hanya’ mencapai 99,9 atau 100 derajat Fahrenheit? Secara resmi, itu tidak demam. Meski demikian, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, para orang tua sebaiknya segera menyusul anak ke sekolah atau tempat penitipan anak jika mereka mengalami suhu seperti itu. Karena, jika mereka benar-benar sakit, maka menjaga mereka tetap di rumah dan mengawasi mereka adalah ide yang lebih baik.
Muntah atau Diare
Sama seperti demam, Anda bisa mengecek apakah anak Anda benar-benar sakit dalam 20 atau 24 jam sejak mereka mengalami muntah atau diare. Namun, ada baiknya juga segera memeriksakan buah hati ke dokter anak. Pasalnya, beberapa virus, seperti norovirus, bisa menular untuk satu hari ekstra atau lebih. Percayalah, Anda tidak ingin menjadi orang tua yang bertanggung jawab untuk wabah norovirus di sekolah atau tempat penitipan anak.
Nyeri di Kepala
Jika anak Anda mengeluh mengalami sakit pada lutut atau sakit kepala ringan, sebaiknya Anda segera memberikan obat kepada mereka untuk mengurangi risiko hal yang tidak diinginkan. Tetapi, jika nyeri tersebut terasa lebih sakit, maka sebaiknya Anda tidak memberikan buah hati Anda obat. Sebagai gantinya, bawa segera anak Anda ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Batuk yang Tidak Berhenti
Batuk yang tidak berhenti atau sesuatu yang berbeda tentang pernapasan anak bisa mengindikasikan bahwa anak Anda mengalami suatu masalah kesehatan. Batuk yang berkelanjutan salah satunya bisa disebabkan suhu udara yang dingin atau polusi udara, sehingga baik bagi anak Anda untuk sejenak berada di rumah guna memulihkan diri. Namun, jika batuk tersebut menjadi lebih buruk dan membuat anak Anda kesulitan belajar atau bermain, termasuk pernapasan yang terlihat berbeda dari biasanya, sebaiknya Anda segera membawa anak Anda ke dokter.
Jika Anda tidak cukup memiliki pengalaman, maka segera menghubungi dokter adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan demi kesehatan anak. Pasalnya, ketika anak Anda lebih sehat, itu akan menjadi sesuatu hal yang lebih aman ketika mereka berbaur lagi di lingkungan sekolah atau tempat penitipan anak.