Anda pasti sudah cukup familiar dengan penyakit bernama campak. Ini adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Pada tahun 2010 lalu, Indonesia sempat menjadi negara dengan tingkat insiden campak tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Nah, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang penyakit yang satu ini.
Campak Sangat Menular
Ini adalah poin yang sangat penting. Sebanyak 90% orang yang tidak divaksinasi yang terpapar virus akan tertular. Dan, jika Anda berpikir bahwa menjauh dari orang sakit akan berhasil, pikirkan lagi. Tidak hanya menular melalui orang yang sakit, virus juga dapat hidup di udara hingga dua jam setelah orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Bayangkan, jika orang yang terinfeksi bersin di dalam lift, maka semua orang yang berada di lift itu selama dua jam berikutnya dapat terpapar.
Gejala Campak Sulit Dideteksi
Gejala pertama campak adalah demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah atau berair (konjungtivitis), terutama selama musim dingin. Setelah dua atau tiga hari, orang mengembangkan bintik-bintik di mulut yang disebut bintik Koplik. Ruam berkembang tiga sampai lima hari setelah gejala dimulai, seperti bintik-bintik merah datar di wajah dan menyebar ke bawah ke seluruh tubuh.
Campak Bisa Berbahaya
Anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas 20 tahun berisiko paling tinggi mengalami komplikasi. Komplikasi umum dan ringan termasuk diare dan infeksi telinga (infeksi telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran), dan satu dari empat pasien perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu, juga ada komplikasi serius, seperti:
- Lima persen penderita campak menderita pneumonia. Ini adalah penyebab paling umum kematian akibat penyakit.
- Satu dari 1.000 menderita ensefalitis, peradangan otak, yang dapat menyebabkan kejang, tuli, atau bahkan kerusakan otak.
- Satu sampai dua orang dari 1.000 akan mati.
- Ada kemungkinan komplikasi lain yang dapat terjadi tujuh hingga 10 tahun setelah infeksi, lebih umum ketika orang-orang terkena infeksi pada bayi. Ini disebut subacute sclerosing panencephalitis atau SSPE. Meskipun jarang (empat hingga 11 dari 100.000 infeksi), itu fatal.
Vaksinasi Mencegah Campak
Vaksin campak, biasanya diberikan sebagai bagian dari vaksin MMR (measles-mumps-rubella), dapat membuat perbedaan. Satu dosis dikatakan 93% efektif dalam mencegah penyakit, dan dua dosis meningkatkan kemungkinan menjadi 97%. Secara umum, dosis pertama biasanya diberikan pada usia 12 sampai 15 bulan, sedangkan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun. Tetapi, vaksin juga dapat diberikan pada usia 6 bulan awal jika ada risiko lebih tinggi, dan dosis kedua dapat diberikan segera setelah 28 hari setelah yang pertama.
MMR sendiri adalah vaksin yang sangat aman. Sebagian besar efek samping tergolong ringan, dan tidak menyebabkan autisme. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang campak atau vaksin campak, bicarakan dengan dokter Anda. Yang paling penting adalah kita menjaga keamanan setiap anak, setiap keluarga, dan setiap komunitas.