Attention deficit hyperactivity disorder, atau ADHD, merupakan gangguan yang mulai umum, dengan satu dari 10 anak berusia antara 4 tahun hingga 17 tahun telah didiagnosis dengan masalah ini. Jadi, tidak mengherankan jika orang tua yang menemukan bahwa anak mereka mengalami kesulitan berkonsentrasi, lebih aktif atau impulsif daripada anak-anak lain, dan mengalami masalah di sekolah, mengira anak mereka memiliki ADHD.
Tetapi, ADHD bukan satu-satunya masalah yang bisa menyebabkan anak mengalami masalah dengan konsentrasi, tingkah laku, atau kinerja di sekolah. Sebenarnya, ada banyak masalah yang bisa menyebabkan gejala yang meniru ADHD, dan karena itu sangat penting melakukan evaluasi secara hati-hati sebelum memberikan diagnosis itu. Berikut adalah lima masalah umum yang harus selalu dipikirkan orang tua dan dokter.
- Masalah pendengaran. Jika Anda tidak dapat mendengar dengan baik, sulit untuk memerhatikan, dan mudah terganggu. Sekarang, semakin banyak bayi yang baru lahir di-screening karena memiliki masalah pendengaran sebelum meninggalkan rumah sakit. Setiap anak dengan masalah perilaku atau pembelajaran harus menjalani tes pendengaran untuk memastikan pendengaran mereka normal.
- Ketidakmampuan kognitif. Jika anak tidak mengerti apa yang terjadi di sekitar mereka, sulit bagi mereka untuk fokus dan bergabung dalam pekerjaan kelas. Anak-anak yang memiliki masalah pemahaman mungkin juga mengalami kesulitan dengan interaksi sosial, yang bisa sangat rumit dan beragam. Setiap anak yang melakukan pekerjaan buruk di sekolah harus dievaluasi dan diberi bantuan yang mereka butuhkan. Orang tua harus berbicara dengan guru dan dokter untuk mendapatkan panduan.
- Masalah tidur. Anak-anak yang tidak cukup tidur, atau yang tidurnya berkualitas buruk, bisa bermasalah dengan belajar dan berperilaku. Setiap anak yang mendengkur secara teratur (tidak hanya dengan flu) harus dievaluasi oleh dokter mereka, terutama jika ada jeda saat bernapas atau tersedak saat tidur. Orang tua harus yakin bahwa anak-anak mereka tidur setidaknya delapan jam (usia remaja). Secara umum, kapan pun diagnosis ADHD dipertimbangkan, penting untuk melihat dari dekat mengenai tidur seorang anak dan pastikan tidak ada masalah.
- Depresi atau kecemasan. Sulit berkonsentrasi saat sedih atau khawatir, umum bagi anak yang depresi atau cemas. Lebih dari satu dari 10 remaja menderita depresi, dan jumlahnya lebih tinggi untuk kegelisahan. Yang lebih mengkhawatirkan, depresi dan kecemasan sering kali tidak terdeteksi. Sebagai bagian dari evaluasi ADHD, seorang anak juga harus dievaluasi untuk masalah kesehatan mental lainnya, bukan hanya karena mereka dapat ‘meniru’ ADHD, namun karena masalah kesehatan mental lainnya dapat terjadi dengan, atau karena ADHD.
- Penyalahgunaan zat atau obat-obatan. Ini adalah sesuatu yang harus selalu dipertimbangkan pada remaja, terutama jika gejala ADHD tidak hadir lebih awal di masa kanak-kanak (menurut definisi, Anda harus memiliki gejala sebelum usia 12 tahun untuk mendapatkan diagnosis). Tidak ada yang mau berpikir bahwa anak mereka menggunakan narkoba atau alkohol, namun pada usia 12 tahun, sekitar setengah dari remaja telah mencoba obat terlarang setidaknya satu kali, dan untuk beberapa orang, ini bisa menjadi kebiasaan.