Para ahli kesehatan di Amerika Serikat memperkirakan hanya sekitar 10% pasien stroke yang dapat sembuh dan pulih secara total pasca serangan stroke. Andrew Russman, DO, seorang ahli saraf dan spesialis perawatan stroke di Cleveland, Ohio, AS menyebutkan bahwa kebanyakan penderita stroke akan pulih dengan jangka waktu pemulihan yang bervariasi. Sementara sisanya, yakni sebanyak 15-20% diprediksi menderita kecacatan akibat proses recovery yang tidak sempurna. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah terapi yang tepat dan harus segera dilakukan untuk meningkatkan angka keberhasilan pemulihan pasien stroke.
Para ahli kesehatan di seluruh dunia kemudian merumuskan 8 langkah yang dianggap penting untuk pemulihan pasca stroke, diantaranya :
Praktik Yoga
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Stroke, menambahkan yoga dalam rangkaian terapi rehabilitasi standar stroke dapat memperpendek waktu pemulihan stroke. Yoga pada dasarnya sangat baik untuk melatih keseimbangan, gerakan, fleksibilitas, konsentrasi, semua bagian penting dalam pemulihan stroke. Hasil penelitian yang melibatkan 47 responden pria ini menyebutkan bahwa pria yang mengikuti kelas yoga 2 kali seminggu selama 8 minggu memiliki keseimbangan yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik ketimbang pria yang hanya menjalani terapi rehabilitasi standar tanpa yoga.
Terapi Tangan
Penelitian yang dipresentasikan pada American Stroke Association International Conference menemukan bahwa terapi tangan Jepang mampu meningkatkan keberhasilan pemulihan stroke. Terapi yang melibatkan aktivitas mencelup tangan ke air hangat sambil bercakap-cakap ini dilakukan selama 4 kali dalam seminggu. Kelompok yang mendapat terapi tangan terbukti memiliki koordinasi gerakan lebih baik, lebih lancar berbicara, dan merasa lebih tenang ketimbang yang tidak mendapat terapi.
Mendengarkan Musik
Mendengarkan musik ternyata dapat menurunkan tingkat depresi pada penderita stroke. Sebuah studi di Finlandia membandingkan efek dari kelompok penderita stroke yang mendengarkan musik dan tidak. Dalam studi tersebut didapatkan hasil bahwa musik mampu meningkatkan suasana hati dan membuat pasien merasa lebih rileks.
Target Berjalan 6.000 Langkah
Dalam hasil penelitian yang direpresentasikan pada Konferensi Stroke Internasional, disebutkan bahwa pasien stroke yang ditarget berjalan 6.000 langkah memiliki tingkat kekambuhan jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak diberi target harian. Pada studi ini, setiap pasien diharuskan berjalan setiap hari setelah 6 bulan paska serangan stroke. Jumlah langkah mereka akan dihitung setiap hari hingga mencapai target.
Terapi Seni
Neuroplasticity merupakan kemampuan otak untuk menyesuaikan dan membentuk jalur baru, kemampuan ini akan meningkatkan fungsi otak pasca serangan stroke. Neuroplasticity sendiri dapat dirangsang melalui kegiatan yang berbau seni, seperti lukisan, gambar, pahatan, atau musik. Terapi seni yang digabungkan dengan konseling dapat meningkatkan perasaan bahagia, meningkatkan mood, serta menurunkan kecemasan atau depresi yang dialami oleh pasien.
Melibatkan Anggota Keluarga
Melibatkan anggota keluarga pasien secara aktif dalam terapi akan membantu pasien berkomunikasi, bekerjasama, dan meningkatkan prosentase keberhasilan terapi. Pasien juga akan merasa semakin percaya diri ketika keluarga mendukung proses terapinya.
Akupunktur
Akupunktur dapat mengatasi beberapa masalah yang timbul pasca serangan stroke, seperti kelemahan otot, masalah bicara, dan depresi yang berkepanjangan. Tiga sesi terapi akupuntur dalam seminggu selama satu bulan dirasa sudah cukup untuk membantu memulihkan kondisi pasien stroke.
Bergabung dengan Kelompok Pemulihan Pasca Stroke
Berkumpul dan menjalani terapi pemulihan bersama dengan penderita stroke lain dapat membuat pasien merasa jauh lebih baik. Berbagi pengetahuan, dukungan, dan harapan membuat pasien merasa lebih dipedulikan dan mau bekerja keras untuk kesembuhan diri mereka sendiri.