Wabah akibat virus Ebola yang menyerang Afrika pada tahun lalu membuktikan bahwa mikroorganisme ini bisa sangat membahayakan kesehatan manusia, bahkan membawa manusia pada kematian. Selain Ebola, ada juga beberapa virus yang tak kalah berbahayanya. Beberapa diantaranya mungkin sudah tak asing di telinga kita.
Berikut ini akan kami rangkumkan beberapa virus yang dianggap cukup berbahaya bagi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia,
Virus DBD (Demam Berdarah Dengue)
Virus ini pertama kali mewabah pada tahun 1950 di daratan Filipina dan Thailand, dan kemudian menyebar di seluruh daerah tropis serta subtropis seluruh dunia. Padatnya populasi penduduk di daerah endemik DBD membuat tingkat penyebaran virus ini menjadi tinggi. Dalam setahun, DBD bisa menjangkiti 50 hingga 100 juta orang di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 20%.
Virus Influensa
Menurut data WHO, hampir setiap musim flu yang khas muncul bisa dipastikan ada sekitar 500.000 penderita di seluruh dunia meninggal akibat virus tersebut. Jumlah tersebut belum termasuk jika wabah ini berubah menjadi pandemi. Salah satu pandemi flu yang dianggap paling berbahaya adalah Flu Spanyol yang merebak di tahun 1918, dimana virus ini menewaskan hingga 50 juta jiwa.
Hantavirus
Sindrom pulmonary hantavirus (HPS) sempat tren di Amerika Serikat pada tahun 1993. Virus ini menimbulkan gejala sesak napas pada penderitanya selama beberapa hari hingga akhirnya si penderita meninggal dunia. Virus ini menular melalui kulit yang terpapar oleh kotoran tikus yang terinfeksi. Hantavirus sempat kembali mewabah di awal tahun 1950-an, saat terjadi Perang Korea. Lebih dari 3.000 tentara terinfeksi oleh Hantavirus dan 12% diantaranya meninggal dunia.
Virus Cacar
Cacar mungkin sudah dianggap tak terlalu berbahaya di jaman modern ini, namun tahukah Anda bahwa di masa lalu hampir 90% penduduk asli benua Amerika tewas akibat wabah cacar yang ditularkan oleh penjelajah dari Eropa. Virus cacar yang berkembang kala itu mampu membunuh hampir setiap 1 dari 3 penderita. Virus ini juga meninggalkan semacam luka permanen di tubuh penderitanya dan tak jarang berakhir dengan kebutaan.
HIV
Virus yang satu ini masih menjadi pembunuh paling ditakuti di dunia. Sejak teridentifikasi pada awal tahu 1980-an, diketahui sudah ada 36 juta orang meninggal akibat HIV. Virus ini menular dengan cepat di negara-negara berpenghasilan rendah. WHO bahkan mencatat bahwa setiap 1 dari 20 orang dewasa di Sub-Sahara Afrika positif mengidap HIV.
Virus Rabies
Virus ini kini tinggal menjadi masalah di negara berkembang tertinggal. Beberapa negara maju dinyatakan terbebas dari virus Rabies sejak ditemukan vaksin untuk hewan peliharaan pada tahun 1920-an.
Virus Ebola
Virus Ebola telah teridentifikasi saat pertama kali mewabah di Sudan dan Kongo secara bersamaan pada tahun 1976. Ebola kembali muncul pada tahun 2014 di Afrika sebagai virus mematikan pada tahun 2014 lalu. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, darah, atau jaringan dari orang dan hewan yang telah terinfeksi. Tingkat kematian akibat Ebola di Afrika sangat tinggi, yaitu mencapai 90%.
Virus Marburg
Virus ini pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan pada tahun 1967. Pada waktu itu terjadi wabah kecil di lingkungan pekerja laboratorium di Jerman. Diduga mereka tertular virus dari seekor monyet yang diambil dari Uganda dan telah terinfeksi. Virus Marburg menimbulkan gejala serupa demam berdarah sekaligus Ebola. Penderitanya akan mengalami demam tinggi yang diikuti perdarahan di seluruh tubuh. Jika tak segera ditangani, penderita dapat mengalami syok, kegagalan organ, dan berakhir pada kematian. Tingkat kematian akibat virus ini mencapai 25%, namun sempat meledak hingga 80% pada tahun 1998-2000 saat mewabah di Kongo dan selanjutnya pada tahun 2005 di Angola.