Kanker masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Sejak tahun 2010 lalu, lebih banyak orang yang sudah mengidap penyakit ini, dengan kanker colorectal menyerang pria dan kanker payudara menyerang wanita. Sementara, kanker paru-paru secara umum menjadi mesin pembunuh paling ganas.
Kanker sebenarnya bisa dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan medis secara dini. Selain itu, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga berkontribusi dalam pencegahan kanker, semisal rutin berolahraga, mengurangi (berhenti) rokok, dan juga menjaga menu diet yang sehat. Mengurangi konsumsi alkohol juga diklaim dapat mengurangi risiko penyakit kanker.
Untuk yang sudah didiagnosis kanker, salah satu cara perawatan adalah melalui metode kemoterapi. Meski sebagian mengatakan “menyakitkan”, namun kemoterapi menjadi salah satu metode yang umum digunakan untuk mengobati kanker. Pertanyaannya, apakah ada obat tunggal selain kemoterapi yang bisa menyembuhkan kanker?
Gary Larson, seorang survivor kanker (setidaknya hingga detik ini), mengatakan bahwa kanker bukan hanya satu penyakit. Setiap kanker yang berbeda yang menyerang seseorang tentunya membawa seperangkat pengobatan tersendiri.
“Saya sendiri telah menjalani operasi radikal, yaitu enam bulan untuk kemoterapi dan enam minggu untuk terapi radiasi,” katanya. “Saya melakukan ini karena, sebagai spesialis kanker, saya tahu bahwa kombinasi perawatan tersebut memberi saya kesempatan terbaik untuk sembuh.”
Ditambahkan Larson, para ahli sekarang telah membuat kemajuan dalam proses pengobatan kanker. Jika dulu peluang kesembuhan hanya mencapai 50 persen, kini telah mendekati angka 70 persen. “Saya juga masih bisa bekerja paruh waktu selama proses pengobatan. Kami telah menetapkan kombinasi operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan yang terbaru, terapi biologis untuk hal ini,” sambungnya.
“Saya juga sudah mendengar dari beberapa kawan dan keluarga, apakah ada obat tunggal untuk kanker,” imbuh Larson. “Ada yang mengatakan bahwa ada pengobatan tunggal untuk menyembuhkan kanker dengan biaya 100.000 dolar AS.”
Jadi, Larson menambahkan, jika menurut data The American Cancer Society bahwa ada lebih dari 1,6 juta kasus kanker di Amerika Serikat pada tahun 2015, maka Anda bisa meraih pendapatan sekitar 160 miliar dolar AS per tahun untuk “The Cure for Cancer” itu. “Atau, Anda bisa merahasiakan obat itu untuk mendapatkan keuntungan lebih,” tandas Larson.
“Selain melebihi impian paling liar, Anda akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peraih Nobel paling terkenal,” ketusnya. “Meski biaya menyembuhkan kanker tinggi, biaya terapi medis untuk pasien kanker jauh lebih tinggi.”
Jadi, menurut Larson, sangat tidak masuk akal jika seseorang masih berupaya untuk merahasiakan obat itu karena kanker merupakan penyakit mengerikan. Siapa pun pasti ingin menyembuhkan dan mengakhiri penderitaan setengah juta orang yang bertahan setiap tahun.
“Saya kehilangan anak pada tahun 2012 karena kanker,” tambahnya. “Jika saya punya obat kanker rahasia, saya akan menggunakannya. Namun, atas hal lain, saya pikir ada konspirasi seperti itu.”