Ilmu pengetahuan telah berulangkali menunjukkan kepada kita bahwa semakin banyak daging yang kita makan, maka semakin tinggi risiko kita terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Sebaliknya, semakin banyak buah dan sayuran yang kita konsumsi, makan semakin rendah risiko kita untuk penyakit-penyakit tersebut, selain semakin rendah indeks massa tubuh kita.
Mengapa makan daging itu buruk? Seperti dilansir Harvard Health Publishing, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa daging merah (seperti daging sapi, domba, babi) dan daging olahan (daging asap, sosis, daging deli) cenderung diolah menjadi racun yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ lainnya. Proses beracun ini telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan diabetes.
Haruskah Menjadi Vegetarian/Vegan?
Jawabnya adalah belum tentu. Karena, seseorang dapat menjadi 100 persen vegetarian sempurna atau vegan, namun masih memiliki diet yang tidak sehat. Banyak makanan yang tidak sehat meski tidak dibuat dari hewan. Misalnya saja permen, soda, pasta, dan makanan yang dipanggang yang dibuat dengan tepung olahan. Minuman yang diberi gula dan biji-bijian olahan juga beracun bagi tubuh dan terkait dengan risiko kesehatan yang signifikan.
Nah, pendekatan yang lebih baik adalah pola makan nabati. Ini berarti banyak mengonsumsi buah dan sayuran, termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian utuh. Pola makan nabati disebutkan terkait dengan risiko yang lebih rendah untuk diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan kematian karena sebab apa pun.
Bukan hanya itu, pola makan nabati juga dapat melindungi ketika kita sesekali makan daging. Buah-buahan dan sayuran mengandung nutrisi tanaman khusus yang menetralkan racun. Ini adalah antioksidan, dan mereka sangat baik untuk kita. Tetapi, mereka tidak dapat diisolasi dan dikemas dalam kapsul atau pil, suplemen pun tidak berfungsi. Diet seimbang yang mencakup berbagai macam buah-buahan dan sayuran berwarna adalah yang berhasil. Cukup makan lebih banyak tanaman yang lain, dan minimalkan daging, dan Anda akan melakukan kebaikan besar pada tubuh Anda.
Protein dari Nabati
Lalu, dari mana kita mendapatkan protein? Protein tidak harus berarti daging. Faktanya, banyak makanan nabati yang merupakan sumber protein yang sangat baik. Anda bisa mengonsumsi kacang, lentil, kacang polong, dan edamame. Mentega kacang, biji, dan mentega biji, serta biji-bijian utuh juga mengandung cukup banyak protein.
Masih, kesulitan memimpikan makanan tanpa daging? Anda dapat menikmati makanan klasik yang sama, hanya menggantikan protein nabati. Misalnya, jika Anda suka taco, gantilah isi daging dengan lentil yang dibumbui. Jika Anda menyukai pie kambing atau sapi, gunakan jamur yang dipotong seperti dadu, bukan daging giling. Nah, jika Anda menyukai fajitas, ganti steak atau ayam dengan jamur portabella.
Makanan seperti sup minestrone, cabai, spaghetti, dan lasagna juga dapat dengan mudah diubah menjadi makanan yang sehat dan bebas hewani. Gunakan pasta gandum utuh, dan tambahkan sayuran ekstra. Bahkan, jika Anda menyiapkan hidangan ini menggunakan protein hewani, Anda bisa tambahkan sayuran ekstra dan Anda akan mendapat manfaat.