Banyak di antara kita yang masih asing dengan istilah Bipolar Disorder. Sebagian mungkin sudah tidak asing lagi dengan kondisi di mana seseorang akan dengan mudah mengalami perubahan suasana hati dalam satu waktu. Hal inilah yang sering disebut dengan bipolar disorder.
Bipolar disorder merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kondisi saat seseorang terkadang mengalami kecemasan berlebihan hingga mereka merasa gelisah hingga depresi. Namun suatu waktu pikiran sang penderita bipolar akan dipenuhi ide-ide hingga ia merasa begitu energik. Beberapa orang merasa terlalu mudah murah, sedangkan yang lain mungkin mendapat ide-ide kreatif.
Sekitar 5,7 juta orang Amerika memiliki beberapa bentuk gangguan bipolar, terkadang dikenal sebagai gangguan manic depressive. Gangguan ini dapat terjadi pada semua ras, kelas, dan jenis kelamin. Beberapa orang memperoleh siklus gejala yang lebih cepat atau mendapat versi ringan dari mania yang disebut hypomania. Hal ini kerap muncul pada pertengahan usia 20an, namun dapat menyerang tiap titik kehidupan pada diri seseorang.
Menurut penelitian, bipolar kemungkinan terjadi ketika ada perubahan pada cara otak seseorang memproses sinyal kimia antara sel atau ketika ada perubahan halus dalam jaringan antara daerah di otak. Bipolar disorder juga turut dipengaruhi oleh faktor genetik. Lebih dari 80 gen telah diidentifikasi turut berkontribusi terhadap tingkat risiko seseorang mengidap bipolar.
Banyak ibu penderita bipolar yang semakin stres mengetahui hal ini, karena kemungkinan anak mereka mengidap gangguan yang sama akan semakin besar. Namun ada kasus kembar identik yang salah satunya terserang bipolar, namun lainnya tidak. Para ahli berpendapat jika sementara gen merupakan kontributor utama, masih ada peristiwa atau stres dalam hidup seseorang untuk memicu gangguan.
Gangguan bipolar juga bersifat kronis, yang artinya sebagian besar penderita harus berdamai dengan hal ini karena gangguan bipolar akan menjadi bagian hidup mereka selamanya. Walau demikian, diagnosis bukan bertujuan untuk memberi label pada seseorang, melainkan untuk rencana perawatan.
Penderita bipolar disorder dapat meminum obat-obatan seperti lithium dan antidepresan yang dapat membantu mengatasi kecemasan. Selain itu, para penderita bipolar harus menghindari alkohol dan dapat mengikuti terapi perilaku dialektis.