Anda ingin mencari petunjuk tentang kesehatan otak Anda, terutama untuk mengetahui risiko gangguan Alzheimer? Anda mungkin bisa berkunjung ke dokter mata Anda. Pasalnya, penelitian semakin menghubungkan kondisi mata yang umum, seperti glaukoma, degenerasi makula terkait usia, dan diabetic retinopathy, dengan risiko Alzheimer dan bentuk lain dari demensia.
Penyakit Mata Tingkatkan Risiko Alzheimer - www.essilorusa.com
“Yang menarik dari studi ini adalah bahwa katarak, kondisi mata terkait usia yang umum lainnya, tidak memiliki hubungan yang jelas dengan risiko demensia,” ujar Albert Hofman, ketua epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health. “Pandangan saya, dan salah satu penjelasan yang mungkin yang penulis sampaikan, adalah bahwa ketiga penyakit mata ini dan Alzheimer dan demensia memiliki etiologi yang bergabung. Semua terkait dengan penyakit kardiovaskular.”
Bagaimana kondisi mata terkait dengan penyakit kardiovaskular?
- Glaukoma adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya tekanan pada mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Ini telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan sirkulasi darah yang buruk.
- Degenerasi makula terkait usia melibatkan pemecahan makula, bagian dari retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Ini juga dikaitkan dengan penyakit jantung.
- Diabetic retinopathy terjadi pada penderita diabetes ketika kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di retina. Ada hubungan kuat antara diabetes dan masalah kardiovaskular.
- Katarak, mengaburkan lensa mata, lebih mungkin berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, mereka tampaknya tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit Alzheimer, atau jenis demensia lainnya.
Studi The Adult Changes in Thought, yang dimulai pada tahun 1994, mencakup 5.400 orang dewasa yang bebas demensia. Peserta diikuti sampai mereka memutuskan untuk meninggalkan penelitian, meninggal, atau mengembangkan demensia. Penelitian yang dipublikasikan di Alzheimer & Dementia pada tahun 2019 ini menganalisis data yang diambil dari studi Adult Changes in Thought. Kali ini, para peneliti fokus pada 3.800 peserta, baik dengan dan tanpa penyakit mata pada awal penelitian. Sebanyak 792 dari mereka melanjutkan untuk mengembangkan demensia.
Penulis penelitian menemukan bahwa orang dengan degenerasi makula terkait usia 20% lebih mungkin untuk mengembangkan demensia dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki penyakit mata. Orang dengan diabetic retinopathy adalah 44% lebih mungkin untuk mengembangkan demensia daripada mereka yang tidak. Sementara, orang-orang dalam studi dengan diagnosis glaukoma baru-baru ini, memiliki tingkat demensia 44% lebih tinggi. Tidak jelas mengapa ada perbedaan antara orang dengan penyakit baru atau yang sudah ada.
Sementara temuan ini menunjukkan hubungan antara tiga penyakit mata dan risiko otak, satu pertanyaan penting tetap muncul, apa artinya informasi ini bagi Anda? Bisakah pemeriksaan mata memberi tahu Anda jika Anda ditakdirkan untuk mengembangkan demensia di masa depan? Lebih penting lagi, dapatkah ini membantu Anda mencegah gangguan tersebut?
“Suatu hari nanti, jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu mungkin ya,” sambung Dr. Hofman. “Untuk saat ini, bagaimanapun, pemeriksaan mata sangat berharga dalam mendeteksi penyakit mata sejak dini sehingga dapat diobati, tetapi mereka belum dapat menghasilkan banyak informasi prediksi tentang kesehatan masa depan otak Anda.”
Tetapi, ada pelajaran yang bisa kita ambil dari penelitian ketika berbicara tentang menghindari penyakit Alzheimer. Saat ini, satu-satunya cara yang diketahui untuk mencegah Alzheimer dan bentuk lain dari demensia adalah mencegah penyakit kardiovaskular. “Melakukan semua hal yang akan Anda lakukan untuk mencegah serangan jantung dan stroke kemungkinan bermanfaat untuk mencegah penyakit Alzheimer,” pungkas Dr. Hofman.
