Peringatan bagi Anda yang gemar minum minuman manis dengan gula, terlebih disajikan dalam kondisi dingin. Pasalnya, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa orang dewasa di atas usia 45 tahun yang rata-rata meminum 24 ons atau lebih minuman soda dingin manis setiap hari, memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak dua kali lipat daripada mereka yang meminum satu ons atau kurang.
“Minuman memiliki risiko yang unik. Ketika kalori datang dalam bentuk cair, mereka di-metabolisme oleh hati,” kata penulis studi, Jean Welsh, yang juga seorang asisten profesor di Emory University di Atlanta. “Tubuh sepertinya tidak mengimbangi kalori cair dan juga kalori dari makanan bergula, Dan, itu mungkin karena kalori dari makanan di-metabolisme lebih lambat karena mereka umumnya mengandung lemak atau protein yang memperlambat pelepasan gula dari makanan.”
Penelitian ini pada awalnya melibatkan lebih dari 30.000 orang yang lebih tua dari usia 45 tahun. Namun, para peneliti tidak mengikutkan siapa pun dengan penyakit jantung atau diabetes tipe 2, untuk membuatnya lebih mudah guna menghubungkan konsumsi gula dan risiko kematian selama masa studi. Studi terakhir termasuk hampir 18.000 orang. Para peneliti juga mencatat pendapatan peserta studi, ras, pendidikan, kebiasaan merokok, dan olahraga.
Selama 6 tahun masa tindak lanjut, para peneliti menemukan bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung adalah 2,5 kali lebih tinggi bagi orang yang minum minuman manis yang paling banyak. Para peneliti mengatakan bahwa temuan tersebut harus mendorong penyedia layanan kesehatan untuk bertanya kepada orang-orang tentang jenis minuman apa yang biasanya mereka minum, dan jika minuman yang mengandung gula, seperti soda, minuman buah atau jus buah, mereka harus menyarankan alternatif.
Namun, penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa sementara penelitian ini mampu menemukan hubungan antara minuman manis dan risiko kematian dalam kelompok studi, studi tersebut tidak dirancang untuk membuktikan kaitan sebab-akibat. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara produk manis dengan obesitas dan beberapa penyakit kronis. Tetapi tidak ada yang melihat hubungan antara gula tambahan dan risiko kematian.
“Catatan utama di sini adalah bahwa ada alasan lain mengapa minuman manis yang tinggi kalori ini buruk bagi Anda. Bahkan, dibandingkan dengan makanan bergula, minuman bergula memiliki lebih banyak dampak buruk,” tutur ahli diet terdaftar di Quinnipiac University di Hamden, Conn, Dana Angelo White. “Jika Anda sangat mengonsumsi minuman semacam ini, kurangi. Minuman ini seharusnya tidak menjadi bagian dari rutinitas Anda.”
Welsh sendiri dijadwalkan untuk mempresentasikan temuan penelitian pada pertemuan American Heart Association di New Orleans. Studi yang dipresentasikan pada pertemuan medis biasanya dianggap awal sampai mereka telah diterbitkan dalam jurnal peer-review.