Anda yang gemar bepergian ketika matahari sedang bersinar dengan teriknya, pasti mengenal beberapa imbauan berikut.
- Gunakan tabir surya 20 menit hingga 30 menit sebelum Anda pergi keluar.
- Gunakan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) minimal 30.
- Gunakan tabir surya secara penuh untuk menutupi setiap permukaan kulit yang rentan terkena paparan sinar matahari.
- Gunakan kembali tabir surya setiap dua hingga tiga jam, terutama ketika Anda pergi berlibur ke pantai.
- Gunakan topi dengan tepi lebar.
- Kenakan pakaian dengan tenunan ketat atau dengan perawatan kimia untuk membuat kulit terhindar paparan ultraviolet.
- Oleskan lip balm yang mengandung tabir surya.
Imbauan tersebut, meski terdengar berlebihan, tetapi ternyata memiliki dampak yang baik bagi kesehatan kulit Anda. Seorang dokter kulit di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dr. Daniela Kroshinsky, dalam artikel yang diterbitkan di Harvard Men’s Health Watch mengatakan bahwa menggunakan tabir surya memiliki dampak jangka panjang yang baik untuk menghindarkan seseorang dari kanker kulit dan penuaan dini.
Penggunaan tabir surya secara rutin telah berulang kali dikatakan dapat mencegah kulit dari kanker melanoma, jenis yang berbahaya dari kanker kulit karena dapat menyebabkan kematian. Namun, menurut sebuah artikel yang diterbitkan Journal of American Medical Association (JAMA), tidak semua dokter setuju dengan pendapat yang dikemukakan dr. Kroshinsky.
Menurut artikel di JAMA tersebut, dari 18 miliar kunjungan rawat jalan kanker kulit mulai tahun 1989 hingga 2010, ditemukan bahwa tabir surya hanya melindungi 0,07 persen dari kunjungan pasien atau kira-kira 1 dalam 1.400 kunjungan. Sementara, Dermatologists menyebutkan tabir surya melindungi 11,2 persen selama kunjungan yang terkait dengan kanker kulit. Pertanyaannya sekarang, apakah tabir surya benar-benar dapat mencegah kanker kulit?
U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) pada tahun 2012 lalu mengatakan bahwa perlindungan matahari untuk orang dengan usia antara 10 tahun hingga 24 tahun dapat membantu mencegah kanker kulit, dan sebaliknya tidak menimbulkan kerugian pada kesehatan. Namun, pada orang dengan usia 25 tahun ke atas, mereka belum punya bukti cukup kuat bahwa tabir surya mampu mengurangi risiko kanker kulit.
“Pada akhirnya, Anda akan datang pada kesimpulan dan melakukan intervensi berdasarkan bukti terbaik dan akal sehat,” jelas Chief of Hematology and Oncology di Cambridge Health Alliance di Boston, dr. C. Douglas Taylor. “Saya pikir, hubungan penggunaan tabir surya pada kanker kulit cukup jelas, termasuk melanoma dan penuaan kulit.”
“Anda bisa menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau di atasnya, baik untuk penggunaan di tempat-tempat umum, halaman rumah, atau kolam renang,” sambungnya. “Saya tidak tahu apakah bahan ini juga tersedia untuk operator surat di kantor pos. Tetapi, mereka benar-benar harus memakainya.”