Terapi Air Garam merupakan sebuah bentuk terapi yang menggunakan campuran air dan garam mandi. Terapi ini banyak digunakan di tempat spa, salon, maupun klinik kesehatan seluruh dunia.
Para ahli dermatologi menyarankan penggunaan butiran garam yang diperoleh dari Laut Mati pada Terapi Air Garam untuk penderita psoriasis, eksim, maupun kondisi lainnya yang menampakkan keadaan kulit kering. Para ahli kecantikan juga seringkali memanfaatkan garam mandi untuk membersihkan pori-pori kulit dan bertindak sebagai agen detoksifikasi tubuh.
Hippocrates, disebut sebagai orang yang pertama kali menemukan efek terapi dari air laut dengan memperhatikan proses penyembuhan pada tangan nelayan yang terluka. Tak hanya membatasi risiko infeksi, air laut juga memiliki efek meredakan nyeri. Alasan ini juga yang mendasari penggunaan air garam untuk meredakan nyeri pada orang yang menderita sakit gigi. Lebih jauh, Air garam ternyata juga memiliki manfaat untuk merangsang peremajaan sel serta menginduksi pertukaran mineral sehat dan racun antara darah dengan cairan dalam tubuh.
Hingga saat ini telah diperkenalkan empat jenis terapi yang menggunakan air garam mineral sebagai medianya, diantaranya adalah Balneotherapy, Heliotheraphy, Phytotherapy, dan Thalassotherapy.
Balneotherapy
Mula-mula diambil air garam yang biasanya berasal dari air laut. Air laut ini kemudian disuling hingga benar-benar hilang kandungan garamnya, lalu air ini diminumkan pada orang yang menjalani terapi. Air alkali ini akan bekerja merangsang sekresi empedu , yang jika dipadukan dengan hipnoterapi mampu mengatasi kasus batu ginjal karena efek diuretiknya.
Heliotherapy
Heliotherapy menggunakan bantuan sinar matahari. Meski banyak pandangan miring sehubungan dengan paparan cahaya matahari yang dapat memicu kanker kulit, sinar matahari masih menjadi opsi terbaik untuk pembentukan energi, meningkatkan kekebalan tubuh, serta menstabilkan suasana hati dalam penggunaan yang tepat. Dalam terapi ini, air garam akan dikombinasikan dengan cahaya matahari secara langsung. Caranya, pasien akan diminta untuk berendam air garam di area terbuka yang terkena sinar matahari langsung, tentu saja dengan pengawasan ahli terapi.
Phytotherapy
Selain menggunakan air garam, teknik Phytotherapy juga memanfaatkan beberapa jenis tanaman seperti daun atau bunga yang tumbuh secara liar. Tumbuh-tumbuhan ini akan diproses dan diambil sarinya, kemudian dituang pada air garam yang selanjutnya digunakan untuk mandi. Meski tampak sepele, Phytoterapy memberikan efek lebih besar ketimbang terapi farmakologis pada beberapa kondisi gangguan medis.
Thalassotherapy
Di sesi terapi ini, pasien akan diminta untuk mandi dengan air laut yang telah dihangatkan. Kandungan mineral air laut yang menyerupai cairan internal tubuh memungkinkan magnesium dan kalium untuk ditarik ke dalam aliran darah sementara racun dieliminasi secara aktif.