Metode pengobatan menggunakan lebah semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Di Amerika Serikat, peran lebah sebagai agen pengobatan mulai dilirik penggunaannya sejak tahun 1930-an, ketika seorang pria bernama Charlez Mraz pertama kali memperkenalkannya. Pria yang lebih dikenal sebagai ‘The Bee Man’ ini merekomendasikan pengobatan menggunakan sengatan lebah untuk penderita arthritis. Hingga baru-baru ini muncul lagi Pat Wagner, si Wanita Lebah yang mengaku telah menyembuhkan penyakitnya sendiri menggunakan terapi sengatan lebah.
Dalam istilah medis, terapi menggunakan lebah atau produk lebah disebut Apitherapy. Terapi menggunakan racun lebah ini telah digunakan di berbagai teknik pengobatan kuno, salah satunya digunakan oleh Hippocrates untuk pengobatan Arthritis. Lebah-lebah berbagai jenis dapat digunakan dalam terapi ini, namun kebanyakan lebih sering menggunakan bantuan lebah madu. Apitherapy diklaim dapat mengobati berbagai penyakit dan gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma, dan Multiple Sclerosis.
Cara Kerja Terapi Lebah
Dalam setiap sesi pengobatan, dibutuhkan sekitar 20-40 ekor lebah. Lebah-lebah tersebut akan ditempatkan di bagian tubuh tertentu menggunakan pinset dan dibiarkan menyengat kulit Anda selama 10-15 menit. Untuk mengurangi nyeri, terapis akan menempelkan es batu di area kulit yang disengat lebah setelah sesi terapi selesai.
Ketika menyengat kulit, lebah memasukkan racunnya yang terdiri dari beberapa zat kompleks. Sengatan ini akan menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan akibat masuknya zat histamin, dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Namun, beberapa zat berguna yang juga terkandung dalam racun lebah seperti apamin, melittin, monoamine, dan sel-mast peptida degranulating juga ikut masuk ke dalam tubuh Anda. Tak ketinggalan zat hyaluronidase dan fosfolipase-A2 yang juga terkandung dalam racun lebah tersebut dapat mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh dan menghasilkan imunoglobulin E (IgE) dalam tubuh Anda.
Apamin, salah satu komponen dari racun lebah, memiliki efek menguntungkan dengan bekerja menghambat saluran kalium, bagian yang sama dari sel saraf yang dihambat oleh obat eksperimental 4-Aminopyridine (4-AP). Apamin terbukti efektif mengatasi kelelahan dan gangguan syaraf di kaki sehingga mencegah terjadinya kelemahan kaki dan kesulitan berjalan.
Efek Samping Terapi Lebah
Kebanyakan pasien yang menjalani sesi terapi lebah hanya mengalami gejala ringan seperti kemerahan, nyeri, dan bengkak di sekitar area kulit yang disengat. Beberapa lainnya juga mengalami gatal-gatal, kecemasan, kelelahan, atau gejala flu. Beberapa orang dengan reaksi alergi berlebih sebaiknya tidak mengikuti terapi ini karena ditakutkan akan memunculkan anafilaksis (reaksi alergi berlebih hingga berakhir pada kematian).
Kata Kunci Pencarian: terapi lebah