Cara Pengobatan Kanker Hati dengan Transplantasi

No comment 4806 views

Apakah Anda tahu penyebab kematian Robbin Gibb, penyanyi utama grup vokal Bee Gees? Dia meninggal karena kanker hati yang diderita selama bertahun-tahun semasa hidupnya. Karena itu, bisa dikatakan, kini kanker hati merupakan penyakit yang paling mematikan ketiga di dunia.

LEBIH dari 85 persen penderita kanker hati terjadi di negara-negara berkembang. Termasuk Indonesia. Doker Sugiato Widjaja SpPD Finasim, spesialis penyakit dalam RS Adi Husada, Undaan Wetan, mengatakan bahwa kanker hati merupakan pembunuh yang bertindak secara diam-diam. Menurut data National Cancer Institute AS, kanker hati termasuk salah satu kanker yang paling mematikan. Penyakit tersebut biasanya tidak menunjukkan tertentu. Kalaupun ada , lebih dari 40 persen pasien tidak mengalami terdiagnosis.

"Kanker hati didominasi diderita laki-laki yang biasanya berumur 50 hingga 60 tahunan. Mungkin, penyebabnya adalah hormonal dan gaya hidup laki-laki," ungkap pria yang disapa Widjaja tersebut. Beberapa gejala kanker hati, antara lain, berkurangnya berat badan, kehilangan nafsu makan terus-menerus, rasa sakit di sekitar bahu kanan, sakit kuning, susah buang air besar, pendarahan sel cerna atas, serta kelelahan yang tak biasa. Di negara Asia dan Afrika, gejala tersebut paling banyak dipicu kronis hepatitis B, sedangkan di Eropa dan Jepang oleh hepatitis C.

Faktor risiko lainnya adalah , , merokok dan konsumsi alkohol, serta alfatoksin (toksin pada ).

Menurut Widjaja, penanganan kanker hati dilakukan dengan berdasar pada jenis dan tahap kanker serta fungsi hati pasien. Bila stadium kanker pasien masih di bawah 4 cm, beberapa tindakan dapat dilakukan. Di antaranya adalah operasi pengangkatan tumor, , serta dengan frekuensi listrik tinggi (radiofrequency ablation/ RFA). Bila stadium kanker di atas 4 cm atau stadium lanjut, penanganan paliatif (terapi target) yang lebih dikenal dengan sorafenib jadi solusinya.

Penting:   Gejala dan Pengobatan Infeksi Herpes pada Kornea

Kebanyakan penderita kanker hati tidak mau menjalani operasi penyayatan hati. Mereka lebih memilih transplantasi. Transplantasi dilakukan dengan pengangkatan seluruh hati yang terpapar kanker, kemudian dicangkokkan dengan hati dari donor. Bagi penderita kanker hati, operasi penyayatan hati dikhawatirkan hanya akan memunculkan kembali kanker di tempat lain di hati beberapa tahun kemudian. Apalagi, menurut beberapa ahli, jika seseorang pernah menderita kanker hati, hatinya cenderung menderita tumor-tumor lain pada waktu yang bersamaan atau pada masa yang akan datang.

Di sisi lain, hasil , seperti kemoterapi, kemoembolisasi, ablasi, dan proton beam therapy, juga sering mengecewakan. Apalagi, jarang terdapat perbandingan dari setiap jenis perawatan tersebut. Tak heran jika penderita kanker hati hanya dihadapkan pada berbagai pilihan perawatan tanpa pernah bisa memperoleh kepuasan atas hasilnya.

Ada beberapa metode perawatan kanker hati yang bisa dijadikan pilihan oleh penderita. Misalnya, kemoterasi sistematis atau penggunaan obat-obatan.

Pengobatan kanker hati juga bisa dilakukan dengan kemoterapi infusi arteri hepatik. Artinya, obat-obatan dapat diantar ke tumor-tumor tanpa membuat penderita keracunan obat.

Penting:   Kegemukan Lemak Perut Bisa Jadi Penyebab Impotensi dan Risiko Kardiovaskuler

Langkah pengobatan lainnya adalah proton beam therapy. Itu adalah teknik terapi yang mampu menyampaikan dosis-dosis radiasi tinggi pada suatu area lokal yang ditentukan. Terapi tersebut juga digunakan dalam perawatan tumor-tumor ganas lainnya. Sayang, belum ada bukti tentang kemanjuran metode perawatan itu untuk kanker hati.

memuat...

Tindakan lain yang biasa dilakukan untuk menyembuhkan kanker hati adalah operasi. Pada umumnya, operasi dilakukan pada penderita yang memiliki tumor yang kurang dari 5 cm dan terbatas pada hati. Syarat lain tindakan operasi adalah tidak adanya invasi dari pembuluhpembuluh terhadap hati.

Selanjutnya, penyembuhan bisa dilakukan dengan penyayatan hati. Liver resection atau penyayatan hati bertujuan untuk mengangkat semua tumor dan jaringan hati di sekelilingnya tanpa meninggalkan segala tumor di belakangnya. Tindakan tersebut hanya bisa dilakukan kepada penderita yang memiliki tumortumor kecil ukuran 3 cm atau kurang, memiliki fungsi hati sempurna, dan tanpa sirosis.

Namun, karena syarat-syarat itu pula, tidak banyak penderita kanker hati yang dapat menjalani penyayatan hati. Kekhawatiran terbesar penyayatan adalah penderita dapat mengalami gagal hati setelah operasi. Gagal hati juga bisa terjadi jika bagian yang tertinggal dari hati itu tidak memadai untuk menyediakan dukungan yang perlu untuk hidup. Metode penyembuhan kanker hati yang sedang booming adalah transplantasi hati.

Pencangkokan hati bisa menjadi salah satu metode perawatan bagi penderita kanker hati stadium akhir dari berbagai tipe, seperti hepatitis B dan C kronis maupun sirosis alkoholik. Angka-angka kelangsungan hidup untuk penderita tanpa kanker hati adalah 90 persen dalam setahun, 80 persen dalam tiga tahun, dan 75 persen dalam lima tahun.

Penting:   Tanda dan Gejala Penyakit Gula

lever-empedu-lambungTransplantasi hati adalah pilihan terbaik untuk penderita yang mempunyai tumor-tumor dengan ukuran kurang dari 5 cm yang juga mempunyai tanda-tanda kegagalan hati. Faktanya, transplantasi hati pada penderita yang memiliki tumor-tumor yang berukuran kurang dari 3 cm, namun tidak memiliki keterlibatan dengan pembuluh-pembuluh darah, bisa berjalan dengan baik.

Setelah pencangkokan, penderita mempunyai resiko kekambuhan kanker hati kurang dari 10 persen. Di sisi lain, penderita yang mempunyai tumortumor yang berukuran lebih dari 5 cm atau dengan keterlibatan pembuluh-pembuluh darah berisiko sangat tinggi mengalami kekambuhan kanker hati.

Ringkasnya, penyayatan hati dapat dilakukan untuk penderita yang memiliki tumor-tumor kecil dan fungsi hati yang normal atau tidak ada bukti sirosis. Penderita kaker hati yang mepunyai tumortumor yang banyak atau besar juga bisa menjalani transplantasi hati, namun harus diredakan atau diringankan dengan kemoterapi intra-arterial. Syaratnya, penderita tidak mempunyai tanda-tanda gagal hati yang berat. Selanjutnya, pengobatan kanker hati bisa dilakukan dengan biopsi hati atau penyedotan. (*/c1/ono/radarsurabaya)

Narasumber: dr Sugiato Widjaja SpPD Finasim
Spesialis Penyakit Dalam RS Adi Husada, Surabaya

sumber: Radar Surabaya 14/09/2014 - Umi Hany Akasah

author

Leave a reply "Cara Pengobatan Kanker Hati dengan Transplantasi"