Kakek atau nenek buyut Anda mungkin benar tentang cuaca yang dapat memperburuk kondisi artritis. Pasalnya, orang-orang dengan kondisi nyeri kronis lebih mungkin menderita rasa sakit pada hari-hari yang lembap dan berangin, demikian menurut sebuah penelitian yang menggunakan smartphone untuk menilai koneksi antara cuaca dan rasa nyeri.
“Hasil penelitian ini bisa menjadi penting bagi pasien di masa depan karena dua alasan,” kata pemimpin studi, Will Dixon, dari Center for Epidemiology Versus Arthritis, Universitas Manchester, di Inggris, dilansir WebMD. “Mengingat kita dapat memperkirakan cuaca, ada kemungkinan untuk mengembangkan perkiraan rasa sakit untuk mengetahui hubungan antara cuaca dan rasa sakit.”
Dixon menambahkan, ini akan memungkinkan orang yang menderita sakit kronis untuk merencanakan kegiatan mereka, menyelesaikan tugas-tugas sulit pada hari-hari yang diprediksi dapat memperburuk tingkat rasa sakit. Selain itu, dataset juga akan memberikan informasi kepada para ilmuwan yang tertarik untuk memahami mekanisme nyeri, yang pada akhirnya bisa membuka pintu ke perawatan baru.
Studi ini sendiri melibatkan lebih dari 2.600 orang di seluruh Inggris dengan kondisi seperti radang sendi, fibromyalgia, migrain, dan nyeri neuropatik. Para peneliti menggunakan aplikasi smartphone untuk merekam gejala nyeri harian dan cuaca lokal, yang ditentukan menggunakan informasi lokasi dari GPS smartphone mereka. Data dikumpulkan selama sekitar enam bulan.
Hasil studi, yang dipublikasikan secara online pada 24 Oktober 2019 di jurnal NPJ Digital Medicine, menemukan bahwa para peserta lebih cenderung mengalami rasa sakit pada hari-hari dengan cuaca lembap daripada pada hari-hari kering. Tekanan rendah dan kecepatan angin yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan hari-hari yang menyakitkan, tetapi pada tingkat yang lebih rendah dari kelembapan.
Sayangnya, para peneliti tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat. Secara keseluruhan, suhu tampaknya tidak memengaruhi rasa sakit, tetapi hari-hari dingin yang juga lembap dan berangin bisa lebih menyakitkan. Tidak ada hubungan antara hujan dan rasa sakit. “Cuaca telah dianggap memengaruhi gejala pada pasien radang sendi sejak Hippocrates. Sekitar tiga perempat orang yang hidup dengan radang sendi percaya bahwa rasa sakit mereka dipengaruhi oleh cuaca,” sambung Dixon.
“Analisis menunjukkan bahwa pada hari-hari yang lembap dan berangin dengan tekanan rendah, kemungkinan menimbulkan lebih banyak rasa sakit, dibandingkan dengan hari rata-rata, adalah sekitar 20%,” papar Dixon. “Ini berarti bahwa, jika peluang Anda untuk hari yang menyakitkan pada hari cuaca rata-rata adalah 5 pada 100, mereka akan meningkat menjadi 6 dalam 100 pada hari yang lembap dan berangin.”
Meski demikian, Dixon memberi garis bawah, walau banyak penelitian yang meneliti keberadaan dan sifat hubungan ini, tetap tidak ada konsensus ilmiah. Pihaknya sendiri berharap bahwa smartphone akan memungkinkan para peneliti untuk membuat kemajuan yang lebih besar dengan merekrut lebih banyak orang, dan melacak gejala harian di seluruh musim.