Tak terelakkan lagi fakta bahwa jumlah penderita kanker di Indonesia memang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan melalui berbagai data yang telah dipublikasikan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga pemerhati kanker. Parahnya lagi, jumlah penderita kanker di Indonesia yang sudah tinggi ini diperkirakan oleh WHO, akan meningkat hingga 7 kali lipat pada tahun 2030 mendatang.
Setiap harinya, 40 wanita di Indonesia didiagnosa menderita kanker serviks dengan tingkat mortalitas (kematian) mencapai setengahnya. Jika dihitung, tak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks baru muncul di Indonesia. Maka tak heran jika WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia.
Selain kanker serviks, ada pula kasus kanker payudara yang tak kalah memprihatinkan. Sebagaimana dikutip dari “Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008”, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 8.277 kasus di tahun 2007. Jumlahnya sebegitu besar, padahal data ini hanya menampilkan data dari pasien di berbagai tempat pelayanan kesehatan yang menjalani rawat inap dengan diagnosis kanker payudara. Jumlah penderita kanker payudara sesungguhnya jelaslah lebih besar dibandingkan angka tersebut.
Kaum pria di Indonesia juga tak luput dari serangan kanker yang begitu merajalela. Umumnya, pria Indonesia paling banyak menderita penyakit kanker hati. Untuk diketahui, kanker hati merupakan jenis kanker yang menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga di Indonesia dan sangat erat kaitannya dengan kasus hepatitis di Indonesia yang juga masih dinyatakan cukup tinggi. Sedangkan menurut data Globocan yang dirilis pada tahun 2012, para pria di Indonesia paling banyak dihantui oleh kasus kanker paru-paru yang mencapai 34.696 orang.
Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi penyakit kanker di Indonesia secara keseluruhan mencapai 330.000 orang atau jika diprosentasekan menjadi 0,14%. DI Yogyakarta menjadi tempat dengan jumlah prosentase penderita kanker terbesar di Indonesia, yakni 0,41%. Kemudian diikuti dengan propinsi Jawa Tengah (0,21%), Bali (0,2%), serta DKI Jakarta dan Bengkulu dengan masing-masing prosentase 0,19%.
Balitbang Kemenkes juga merilis data yang tak jauh berbeda angkanya. Di tahun 2013, Balitbang Kemenkes memperkirakan jumlah penderita kanker di Indonesia mencapai 347.792 orang atau sekitar 1,4%.