Kebanyakan dari kita mungkin pernah mengalami nyeri pada salah satu atau beberapa anggota tubuh. Namun, jika hidup Anda hidup dengan rasa nyeri atau sakit yang kronis, ini mungkin hal yang paling membuat frustrasi. Tentu saja, rasa sakit itu bukan hanya di kepala Anda, melainkan juga di kaki, lengan, leher, atau di mana pun Anda sakit. Tetapi, sakit kronis dapat memengaruhi kepala Anda. Itu menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi untuk depresi, yang jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menimbulkan konsekuensi serius.
Depresi - hellosehat.com
Orang yang hidup dengan rasa sakit kronis tahu pentingnya strategi mengatasi. Membangun tim pendukung, rencana aktivitas Anda, menetapkan tujuan, berolahraga, hingga menggunakan teknik relaksasi, semua ini dapat membantu mengelola kondisi nyeri, tetapi strategi ini memiliki batas. Ketika strategi ini tidak cukup, rasa sakit dapat mengganggu tidur dan kemampuan Anda untuk mengelola stres, yang dapat membahayakan kesehatan mental Anda dan mungkin menyebabkan depresi.
Bukan hanya rasa sakit kronis yang dapat menyebabkan depresi, tetapi juga dapat membatasi aktivitas, sehingga itu dapat mengisolasi Anda secara sosial. Beberapa obat untuk mengobati rasa sakit dapat merusak konsentrasi, membuat Anda mengantuk, atau menyebabkan suasana hati yang tertekan. Realitas nyeri kronis ini semakin mempersulit dokter perawatan primer untuk mengidentifikasi gejala depresi klinis, yang merupakan kondisi kesehatan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik Anda, dan jika tidak ditangani, dapat berakibat fatal.
Jadi, bagaimana Anda membedakan antara depresi perasaan dan depresi klinis? Kuncinya adalah menilai suasana hati Anda selama momen-momen Anda yang lebih baik. Jika rasa sakit mereda sesaat dan Anda masih merasa sedih, atau Anda tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya Anda nikmati, atau Anda mengalami kesulitan berkonsentrasi dan/atau tidur, atau nafsu makan Anda hilang, atau Anda berpikir tentang kematian atau bunuh diri, Anda mungkin mengalami depresi klinis.
Depresi adalah penyakit umum yang menyerang satu dari lima orang. Tetapi, banyak orang yang tidak mencari pengobatan, baik karena mereka tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan mental, atau mereka tidak mengenali gejala sebagai depresi. Dan, orang-orang dengan nyeri kronis sering menghadapi penghalang tambahan, yaitu kepercayaan yang berlebihan bahwa ‘saya bisa melalui hal ini’.
Bagi Anda yang terbiasa untuk mencoba keluar, mungkin percaya Anda juga dapat mengatasi depresi dengan kuat. Tetapi, Anda tidak dapat melawan depresi hanya dengan ketahanan. Depresi menyerang kemampuan Anda untuk bertahan, membuat Anda rentan terhadap perasaan putus asa, tidak berharga, dan keyakinan bahwa tidak ada yang akan pernah berubah.
Jadi, periksa dan jujur tentang gejala Anda. Jika Anda khawatir bahwa Anda mungkin mengalami depresi, hubungi dokter Anda hari ini dan minta evaluasi atau rujukan ke profesional kesehatan mental. Jika Anda butuh alasan, Mei adalah Bulan Kesehatan Mental, pengingat bahwa kita semua harus menjaga kesehatan mental kita.
