Memiliki kulit yang bersih dan mulus merupakan keinginan hampir semua orang. Namun, beberapa hal seperti faktor usia, paparan sinar matahari, dan radikal bebas dapat merenggut keindahan kulit Anda. Seiring kemajuan teknologi kecantikan, banyak bermunculan terapi dan produk-produk perawatan kulit yang diklaim dapat mempercantik kulit. Salah satu produk yang cukup booming dan laris terjual di pasaran adalah krim bleaching. Krim ini dikatakan dapat mencerahkan warna kulit seseorang dan membuatnya jadi lebih putih dengan bekerja sebagai depigment agent. Cara kerja dari Depigment agent adalah dengan menghambat pembentukan melanin (zat pigmen warna kulit). Krim ini disebut-sebut dapat mencerahkan warna kulit dalam waktu singkat hingga membuat begitu banyak orang penasaran untuk mencobanya.
Lalu, apa sebenarnya zat-zat yang terkandung dalam Krim Bleaching ? Mari kita cari tahu satu per satu,
Hydroquinone
Mungkin Anda bergidik saat membacanya, tapi ini benar. Hampir seluruh Bleaching Krim mengandung Hydroquinone sebagai bahan aktifnya. Hydroquinone memang sangat efektif untuk mencerahkan kulit, namun penggunaan dalam jangka panjang justru akan menimbulkan masalah lain. Zat ini akan memungkinkan kulit Anda terpapar oleh UVA dan UVB yang berasal dari sinar matahari, karena Ia menghambat kerja melanosit untuk memproduksi melanin yang melindungi kulit. Akibat jangka pendeknya adalah Sunburns atau kulit yang memerah seperti terbakar. Sedangkan untuk jangka panjangnya, Anda dapat terjangkit kanker kulit.
Mercury (Air raksa)
Zat ini telah dibuktikan beracun dan dilarang penggunaannya sebagai kosmetik di beberapa Negara. Namun, masih ada saja produsen kosmetik yang memasukkan Mercury dalam produk kosmetik mereka, termasuk untuk Krim Bleaching. Penggunaan jangka panjang kosmetik berbahan Mercury dapat menyebabkan Ia terakumulasi di sistem saraf, otak, dan ginjal.
Kojic acid
Asam Kojic adalah bahan pencerah yang diklaim aman dan alami, serta efektif. Asam ini didapatkan dari proses fermentasi sejenis jamur. Penggunaanya secara topikal dalam jangka panjang terbukti tidak menimbulkan efek iritasi kulit seperti kemerahan, sensasi terbakar, nyeri, atau reaksi sensitivitas lainnya.
Asam Alpha-hidroksil
Jenis Asam ini ditemukan dalam beberapa bahan makanan alami, seperti buah jeruk (asam sitrat), tebu (asam glikolat), yoghurt (asam laktat), apel (asam malat), anggur (asam tartarat), dan masih ada beberapa jenis lagi. Selain mencerahkan, asam ini juga memiliki khasiat lain seperti meringankan radang jerawat, menghilangkan kulit mati, mengencangkan kulit, dan menghaluskan kulit.
Arbutin
Arbutin sebenarnya merupakan hydroquinone yang berasal dari bahan alami, namun penggunaannya justru lebih aman dan sehat ketimbang hydroquinone. Zat Arbutin ditemukan dalam sebuah genus cemara kecil yang disebut Bearberry yang kemudian diproduksi secara massal di Kanada. Ada beberapa jenis Arbutin yang digunakan pada kulit, yakni Alpha-arbutin, beta-arbutin, dan deoksi-arbutin.
Vitamin C juga dikenal sebagai asam askorbat. Selain mencerahkan kulit, vitamin C juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga elastisitas kulita, dan menagkal radikal bebas.
