Vitamin J atau yang lebih dikenal sebagai kolin merupakan zat menyerupai vitamin dan nutrisi yang larut dalam vitamin dan dapat membantu tubuh memproduksi zat dan senyawa penting. Vitamin J juga kerap disebut vitamin ‘junk food’ karena sifat metabolisme lemak yang dimilikinya. Vitamin J biasanya diklasifikasi di antara nutrisi keluarga vitamin B karena hubungan dan fungsinya yang mirip.
Kolin atau vitamin J mempunyai peran penting dalam kesehatan dan pemeliharaan fungsi dan sistem tubuh tertentu. Vitamin J merangsang pengangkutan lipid dari hati dan mencegah penyimpanan berlebih, kolesterol berbahaya, dan lemak. Kolin membantu menghasilkan neurotransmiter di otak dan saraf fungsi tertentu, selain itu juga dapat bermanfaat untuk nafsu makan, tingkah laku, suasana hati, serta kontrol otot.
Vitamin J meningkatkan sistem saraf pusat dengan meningkatkan komunikasi antar sel, menjaga kekuatan struktur dari membran sel, dan transmisi impuls saraf. Anda perlu mengkonsumsi kolin dalam jumlah tambahan baik dari makanan maupun suplemen, karena tubuh kita hanya memproduksi kolin dalam jumlah kecil.
Selama ini kolin banyak dibutuhkan oleh janin dan bayi untuk mendukung perkembangan otak. Kolin biasanya banyak ditemukan dalam susu, hal ini yang menyebabkan mengapa saat masih kecil kita dianjurkan untuk meminum susu. Selain itu keberadaan kolin juga diperkirakan mampu mencegah kepikunan pada orang lanjut usia.
Sebagian besar makanan setidaknya mengandung sedikit vitamin J. Namun sumber terbaik dari nutrisi ini bisa Anda temukan dari daging sapi, hati sapi, brokoli, telur, kacang navy, selai kacang, potongan almond, hingga tahu.
Namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Konsumsi kolin secara berlebihan bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti diare, bau badan amis, dan tekanan darah rendah.