Aktivitas kembali ke sekolah memicu peningkatan kecemasan bagi sebagian anak. Hari-hari di sekolah dapat membuat mereka stres, karena berpisah dari orang tua, tuntutan akademik, berkenalan dengan teman baru, serta menyusuri lorong-lorong sekolah dan kantin yang ramai. Itulah mengapa biasanya anak-anak mengalami kecemasan antisipatif menjelang tahun ajaran baru, dan penting bagi orang tua untuk memerhatikan gejala ini.
Untuk beberapa anak, terutama untuk mereka yang sudah berjuang dengan kecemasan atau memiliki gangguan kecemasan, kembali ke sekolah bisa sangat menegangkan. Perilaku mereka dapat mencerminkan hal ini. Contoh perilaku yang menunjukkan bahwa anak Anda mengalami kecemasan di ketika harus kembali ke sekolah meliputi:
- Terus mencari kepastian atau bertanya berulang-ulang, pertanyaan yang mengkhawatirkan meskipun mereka sudah menerima jawaban. “Bagaimana jika teman-temanku tidak ada di kelas? Kapan saya akan melihat mereka? Bagaimana jika saya tidak punya siapa-siapa untuk makan siang karena saya tidak punya teman? Apakah saya akan baik-baik saja?”, adalah beberapa contoh.
- Peningkatan keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan tanpa adanya penyakit yang sebenarnya.
- Perubahan signifikan dalam pola tidur, seperti tidur satu jam lebih lama dari biasanya atau membangunkan Anda dengan kekhawatiran pada malam hari ketika mereka biasanya tidur dengan baik.
- Menghindari kegiatan yang berhubungan dengan sekolah, seperti wisata sekolah, guru bertemu dan menyapa, atau menghindari sekolah itu sendiri setelah tahun dimulai.
Sebagai orang tua, Anda dapat membantu anak-anak Anda untuk mengelola atau mengatasi gangguan kecemasan ketika mereka harus kembali ke sekolah, di antaranya:
- Dekatilah kecemasan dan jangan menghindarinya. Wajar jika ingin membiarkan anak Anda menghindari situasi yang membuatnya khawatir, atau meyakinkannya bahwa kekhawatirannya tidak akan terwujud. Namun, ini benar-benar dapat berkontribusi pada lingkaran setan yang memperkuat kecemasan dalam jangka panjang. Sebagai gantinya, akui emosi anak Anda dan kemudian bantu dia berpikir melalui langkah-langkah kecil yang mungkin dia ambil untuk mendekati.
- Praktikkan rutinitas sekolah. Misalnya, sebelum awal tahun, Anda dan anak Anda mungkin melakukan rutinitas seperti bangun tidur, sarapan, mengemasi tas sekolahnya, dan bepergian ke sekolah. Tur sekolah juga dapat menjadi peluang besar untuk berlatih menavigasi lingkungan sekolah dan menoleransi kecemasan dalam situasi berisiko rendah. Setelah latihan berjalan, diskusikan dengan anak Anda tentang keberhasilan dan tantangan. Dukung anak Anda dalam memecahkan masalah di sekitar titik-titik sulit.
- Ketika seorang anak yang cemas menolak untuk masuk ke bus sekolah atau mengamuk saat bersekolah, wajar untuk merasa frustrasi, terguncang, dan cemas. Namun, cobalah untuk mencontohkan perilaku tenang pada anak Anda. Ambil napas dalam-dalam dari perut Anda. Ingatkan diri Anda bahwa perilaku anak Anda didorong oleh kecemasan. Jika perlu, menjauhlah dari situasi untuk mengambil bernapas beberapa menit dan terlibat dalam strategi penuh perhatian, seperti menghitung semua objek dengan warna atau bentuk tertentu di ruangan di sekitar Anda.
- Pastikan tidur yang cukup. Pergeseran dari jadwal bangun musim liburan ke jam bangun sekolah dapat sangat menantang bagi banyak anak, terutama anak praremaja. Kelelahan karena tidak cukup tidur dapat membuat anak-anak jauh lebih rentan terhadap kecemasan. Untuk mengatasi hal ini, pertimbangkan untuk memindahkan waktu bangun anak Anda sebelumnya secara bertahap dalam beberapa minggu menjelang dimulainya sekolah. Selain itu, tinggalkan layar (TV, telepon, komputer) di luar kamar tidur di malam hari.
Jika kecemasan itu mulai mengganggu kemampuan dan kemauannya untuk bersekolah atau berpartisipasi dalam kegiatan normal lainnya, seperti perkemahan, olahraga yang dicintai, atau teman bermain, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental berlisensi yang berspesialisasi dalam kecemasan anak. Dokter anak Anda, konselor bimbingan sekolah, atau rencana perawatan kesehatan juga mungkin dapat merekomendasikan para ahli.