Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit bernama bronchitis. Tetapi, bagaimana dengan penyakit yang bernama bronchiolitis? Bronchiolitis adalah infeksi umum saluran udara paru-paru yang biasanya terjadi selama musim gugur, musim dingin, dan awal musim semi. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak berusia di bawah dua tahun, dengan paling sering terjadi pada bayi berusia tiga hingga enam bulan.
Bronchiolitis disebabkan oleh virus, dengan yang paling umum adalah jenis respiratory syncytial virus atau RSV. Setelah mengalami pilek di bagian atas saluran pernapasan (hidung dan tenggorokan), bronchiolitis kemudian turun ke paru-paru. Penyakit ini kemudian memengaruhi saluran udara kecil yang disebut dengan bronkiolus dan dapat menyebabkan bengkak.
Bagi sebagian bayi, penyakit ini mungkin hanya berupa batuk yang berlangsung selama seminggu atau lebih dan kemudian menjadi lebih baik. Tetapi, beberapa bayi bisa sangat sakit, baik karena pembengkakan saluran napas, kelelahan akibat batuk, atau komplikasi seperti pneumonia atau dehidrasi. Itu sebabnya, orang tua harus waspada terhadap salah satu gejala seperti berikut.
- Demam hingga suhu 102 derajat Fahrenheit dan lebih tinggi, atau demam rendah yang berlangsung dua sampai tiga hari.
- Napas cepat dan dangkal.
- Suara mendengus dari lubang hidung ketika bernapas.
- Kulit yang terlihat pucat atau kebiruan, salah satunya di area bibir.
- Ketidakmampuan untuk minum (atau kurang dari takaran biasanya).
- Popok tidak basah selama enam jam atau lebih.
- Mengantuk atau mudah marah dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya.
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang baik untuk mengobati virus ini. Namun, para orang tua dapat melakukan berbagai tindakan perawatan, seperti:
- Memberikan banyak cairan (ASI atau susu formula).
- Menjalankan humidifier dingin.
- Menggunakan semprotan untuk membersihkan hidung (atau obat tetes).
- Menjaga kepala bayi agar tetap tinggi ketika di tempat tidur (gunakan lipatan selimut di balik seprai, jangan bantal).
- Duduk di kamar mandi beruap untuk melonggarkan sekresi.
Terkadang, gejala bronchiolitis ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu. Jika demikian, sebaiknya Anda segera memeriksakan bayi Anda ke dokter. Untuk beberapa bayi dengan risiko tinggi, seperti orang dengan penyakit paru-paru atau penyakit jantung atau masalah sistem kekebalan tubuh, sebaiknya dilakukan pemeriksaan berkala untuk mencegah infeksi virus RSV.