Tumor rongga mulut atau amelo blastum menjadi salah satu penyakit yang sering tidak disadari oleh banyak orang. Hal itu karena gejalanya sering dianggap biasa dan disepelekan hingga menjadi ganas baru orang datang berobat.
Seperti yang dialami oleh Susriati, 28, asal Probolinggo ini. Tumor di rongga mulut sebelah kiri yang dideritanya kini telah berdimensi 11x9x5 centimeter dan membuat bagian pipi dan rahang sebelah kirinya membengkak berukuran berkali-kali lipat dari ukuran normal. Hal itu berawal saat dirinya makan cemilan yang keras hingga membuat gigi bungsunya patah. Dari gigi bungsu yang patah tersebut terjadi infeksi hingga pendarahan sehingga menjadi tumor dan membesar hingga merusak rahangnya.
"Ini sejak tahun 2000, lalu pada 2001 sudah dioperasi dan sembuh. Namun pada tahun 2011 kambuh kembali dan semakin besar seperti ini," jelas ibu satu anak tersebut di selasela menjalani transfusi darah untuk persiapan operasi.
Susriati menjelaskan, pada 2014 hendak dioperasi kembali, namun kondisinya sedang hamil sehingga harus ditunda sampai dia melahirkan. Setelah tiga bulan melahirkan kini dia sedang mempersiapkan operasi pengangkatan tumor dan tulang rahangnya. "Rasanya kadang-kadang ngilu, kalau untuk makan, untuk mengunyah sakit. Untuk bicara masih bisa walaupun kurang jelas," imbuhnya.
Sementara, dr Urip Murtedjo, dokter spesialis bedah kepala leher di RSUD dr Soetomo menjelaskan bahwa amelo blastum yang dialami oleh Susriati tersebut karena infeksi hingga membuatnya menjadi tumor. Karena sudah parah dan merusak tulang rahangnya dan bisa mengancam jiwa atau ditakutkan berkembang menjadi ganas (kanker), sehingga tumor tersebut harus diangkat. (nur/hen/jpnn)