Jika Anda mendengar nama ikan hiu, pasti yang langsung terbersit di pikiran adalah binatang laut yang ganas, yang gigitannya sangat ditakuti oleh manusia. Padahal, selain gigitan yang mematikan, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sosok hiu ini, terutama untuk kesehatan, termasuk bagaimana mereka bisa cepat sembuh dari luka, tidak sering terkena kanker, dan bagaimana mereka melawan infeksi.
Yang perlu diperhatikan, sementara banyak orang takut dengan hiu, hal tersebut tidak lantas menghentikan manusia untuk menggunakan tulang rawan hiu dengan harapan bisa menyembuhkan kanker, arthritis, psoriasis, dan diabetes mereka, di antara kondisi kesehatan lainnya. Meski hanya ada sedikit bukti yang mendukung penggunaannya, peneliti tetap mempelajari hiu dengan harapan dapat membantu kesehatan manusia.
“Ada beberapa penemuan tentang sistem kekebalan dan senyawa hiu yang menjanjikan aplikasi untuk obat manusia,” kata Mahmood Shivji, PhD, ahli genetika dan direktur Save Our Seas Shark Research Center di Nova Southeastern University di Fort Lauderdale, FL. “Masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari vertebrata purba ini. “
Menyembuhkan Luka dengan Cepat
Sementara itu, Jennifer Schmidt, PhD, ahli biologi molekuler, ahli genetika, dan direktur sains dan penelitian untuk Shark Research Institute, mengutarakan bahwa meski masih tahap awal, namun penelitian tentang hiu meningkat dan memiliki potensi besar. Misalnya, hiu sering menderita luka parah di punggung ketika baling-baling kapal menyerang mereka, namun bisa sembuh dengan cepat.
“Bukan hal yang aneh jika kita lantas melihat hiu dengan potongan besar di punggungnya mulai sembuh dalam jangka waktu enam bulan kemudian,” urai Schmidt. “Dan, setahun kemudian, luka di punggung tersebut sudah hampir tidak terlihat. Nah, kemampuan penyembuhan cepat serta kemampuan melawan infeksi ini sangat menarik untuk dipelajari.”
Kemudian, Shivji dan timnya mengurutkan seluruh genom hiu. Mereka mempelajari apa yang membuat hiu bisa sembuh cepat dari luka. Dengan melihat gen yang digunakan hiu ketika mereka sembuh, ilmuwan mungkin dapat mengembangkan atau menemukan obat yang dapat menghidupkan gen untuk meningkatkan penyembuhan, atau yang memperlambatnya.
Setidaknya satu produk penyembuhan luka yang sudah dipasarkan meminjam dari kemampuan penyembuhan hiu. Disebut Omnigraft, obat itu termasuk tulang rawan ikan hiu serta kolagen silikon dan sapi. FDA telah menyetujui obat ini untuk mengobati luka bakar serius dan bisul kaki diabetik.
Squalamine untuk Lawan Virus dan Bakteri
Hati hiu memiliki senyawa yang disebut squalamine yang memiliki khasiat antivirus dan antibakteri. Periset sedang menguji squalamine untuk melihat apakah bisa melawan berbagai jenis infeksi bakteri. Penelitian lain juga menemukan bahwa senyawa tersebut dapat membantu mencegah pembentukan pembuluh darah yang memberi makan tumor kanker dan membantu mereka tumbuh.
Suplemen yang mengandung squalamine dijual sebagai suplemen diet, namun tidak diatur oleh FDA. Penelitian sampai saat ini belum membuktikan bahwa suplemen oral bisa melawan infeksi atau kanker. Di samping itu, mereka juga dapat memiliki efek samping yang serius seperti toksisitas hati, mual, kelelahan, dan anoreksia, dan obat tersebut tidak boleh dikombinasikan dengan antibiotik atau obat kemoterapi tertentu.
Antibodi IgNAR untuk Lawan Kanker
“Antibodi hiu yang dikenal sebagai IgNAR mungkin juga suatu hari nanti dapat membantu melawan kanker,” papar Shivji. “Antibodi ini memiliki khasiat yang bisa membantu ilmuwan membuat terapi kanker yang lebih terarah untuk manusia.”
Dalam terapi yang ditargetkan, sebuah obat dilekatkan pada antibodi dan kemudian dibawa ke sel tumor untuk melawan kanker. Antibodi IgNAR dapat memasuki sel kanker lebih mudah dan menembus sel daripada yang digunakan pada pengobatan yang ditargetkan. “Para ilmuwan sedang meneliti bagaimana menggunakan antibodi hiu sebagai model untuk satu yang bisa digunakan pada manusia,” sambung Shivji.
Gen Adaptif
Dalam penelitiannya, Shivji telah menemukan dua gen pada hiu yang dapat membantu menjelaskan sistem kekebalan tubuh mereka yang kuat dan mengapa mereka mungkin sulit untuk terkena kanker. Kedua gen tersebut memiliki ekuivalen pada orang-orang yang terkait dengan kanker payudara, usus besar, dan prostat.
Namun, pada hiu, gen ini telah disesuaikan, dan mungkin menjelaskan kesehatan mereka yang terus berlanjut.Penelitiannya terus berlanjut, namun dia mengingatkan bahwa peneliti tidak ingin memberi kesan bahwa jika Anda makan hiu, ini akan menyembuhkan atau mencegah kanker.
Kulit Hiu untuk Perlindungan Rumah Sakit
Bahan yang meniru permukaan kulit ikan hiu, yang bisa menahan alga, teritip, dan organisme lainnya, dijual sebagai penutup permukaan rumah sakit. Tujuannya, kata Shivji, adalah untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dan mengurangi infeksi berbahaya yang bisa didapat pasien yang dirawat di rumah sakit.
Protein Hiu untuk Melawan Fibrosis
Ilmuwan Australia telah mengembangkan versi manusiawi dari protein hiu yang dikenal sebagai i-body. Penelitian awal menemukan bahwa protein ini menurunkan penebalan dan pembengkakan pada jaringan paru orang dengan fibrosis paru. Obat ini juga dapat membantu melawan penyakit lain, seperti masalah hati dan masalah mata.