Sekitar 90 persen orang kidal disebutkan disebabkan faktor genetik, meski di lain sisi alasan evolusi genetika kita menghasilkan lebih banyak orang yang menggunakan tangan kanan daripada kiri masih menjadi misteri. Tetapi, untuk alasan tertentu, hal ini bisa dikesampingkan, seperti anak kidal yang belajar bermain golf, tenis, atau tidak bisa sukses memukul dari sisi yang lain. Dan, menurut penelitian terbaru, gagasan orang-orang yang “berotak kiri” atau “otak kanan” juga belum pasti.
Menurut kesepakatan konvensional, orang cenderung memiliki kepribadian, gaya berpikir, atau cara melakukan hal-hal yang “berotak kanan” atau “berotak kiri”. Mereka yang cenderung mengandalkan otak kanan seharusnya menjadi pemikir bebas yang intuitif dan kreatif. Mereka adalah “kualitatif”, pemikir besar.
Sementara itu, orang yang mengandalkan otak kiri cenderung lebih kuantitatif dan analitis. Mereka memperhatikan detail dan diatur oleh logika. Pandangan mereka terhadap cuaca misalnya, mungkin lebih ke “Ramalan tersebut mengatakan bahwa hanya ada sedikit kemungkinan hujan turun 30 persen, tetapi awan cumulonimbus itu mungkin akan membawa guntur dan juga hujan”.
Buku populer yang terbit pertama kali pada tahun 1979, yang berjudul “Drawing on the Right Side of the Brain”, memperluas konsep ini. Ini menunjukkan bahwa terlepas dari bagaimana otak Anda dihubungkan, berhubungan dengan “otak kanan” akan membantu Anda melihat, sekaligus menggambar, hal-hal yang berbeda. Gagasan tentang “otak kiri dan kanan” ini diterima secara luas, tetapi mungkin juga salah.
Ada kebenaran pada gagasan bahwa beberapa fungsi berada pada satu sisi otak daripada otak lainnya. Kita tahu ini sebagian dari apa yang hilang saat stroke memengaruhi bagian otak tertentu. Misalnya, sudah lama dipikirkan bahwa, pada kebanyakan orang, kontrol bahasa berada di sisi kiri otak. Dan, ada setengah bagian otak kanan yang mengendalikan gerakan lengan kiri dan kaki (dan sebaliknya).
Kerusakan pada bagian depan otak dikaitkan dengan berkurangnya motivasi, sulitnya perencanaan, dan gangguan kreativitas. Sementara itu, bagian belakang otak (korteks oksipital) mengintegrasikan informasi visual dari mata. Kerusakan daerah ini bisa menyebabkan kebutaan sebagian atau keseluruhan. Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana beberapa bagian otak bertanggung jawab atas fungsi tertentu. Jadi, lokasi memang penting.
Tetapi, untuk ciri kepribadian yang lebih individual, seperti kreativitas atau kecenderungan terhadap yang rasional daripada intuitif, hanya ada sedikit (atau tidak ada bukti) yang mendukung tempat tinggal di satu area otak. Sebenarnya, jika Anda melakukan CT scan, MRI scan, atau bahkan otopsi di otak seorang matematikawan dan membandingkannya dengan otak seorang seniman, kemungkinan Anda akan menemukan banyak perbedaan. Dan, jika Anda melakukan hal yang sama untuk 1.000 ahli matematika dan seniman, tidak mungkin pola perbedaan struktur otak yang jelas akan muncul.
Mitos Otak Kanan dan Otak Kiri
Jadi, apakah gagasan “berpikir dengan sisi kiri otak Anda” merupakan sebuah mitos? Mungkin. Tetapi, kekurangan bukti tidak menjelaskan kebalikannya. Sekadar contoh, bagi orang yang hidup ribuan tahun yang lalu, ketidakmampuan untuk membuktikan bumi bulat ternyata tidak serta-merta menunjukkan bahwa bumi itu datar.
Tetapi, bukti yang mendiskontokan konsep otak kiri/kanan mulai terakumulasi. Menurut sebuah studi pada tahun 2013 dari University of Utah, aktivitas serupa di kedua sisi otak terlepas dari kepribadian seseorang. Mereka melihat pemindaian otak lebih dari 1.000 orang muda berusia antara 7 sampai 29 tahun dan membagi area otak yang berbeda menjadi 7.000 daerah untuk menentukan apakah satu sisi otak lebih aktif atau terhubung daripada sisi lain. Tidak ada bukti “sisi” yang ditemukan. Para penulis menyimpulkan bahwa gagasan beberapa orang yang lebih berotak kiri atau berotak kanan lebih merupakan kiasan daripada deskripsi anatomis yang akurat.