Sebelumnya penelitian untuk menemukan antibiotik baru selalu diawali dengan mencari hal-hal yang berada di dalam tanah atau air. Namun siapa sangka jika tubuh manusia juga cukup liar. Pasalnya, tubuh kita memang dipenuhi dengan bakteri.
Tubuh manusia merupakan tempat bersarangnya berbagai jenis bakteri dan mikroba yang oleh ilmuwan disebut ‘mikrobioma’. Anda tak perlu panik, sebab bakteri tersebut sebagian besar tidak berbahaya. Bahkan ada juga beberapa bakteri yang dapat membantu kita untuk mencerna makanan dan menghasilkan vitamin.
Layaknya hewan di hutan, sejumlah mikroba yang ada dalam tubuh kita juga bersaing dengan satu sama lainnya. Bedanya, bakteri menggunakan zat kimia tertentu untuk menyingkirkan pesaingnya dan memperoleh posisi yang terbaik.
Para ilmuwan pun mulai meneliti rongga hidung manusia untuk meneliti bakteri tertentu yang ada di dalamnya dan yang terkadang bisa menyebabkan infeksi resisten antibiotik. Hasilnya, di dalam rongga hidung ilmuwan justru menemukan ‘pesaing’-nya, yaitu Staphylococcus lugdunensis. Dan rupanya lugdunensis tidak mengandung bakteri jahat.
Ilmuwan justru menemukan bahwa lugdunensis menghasilkan zat kimia yang tak pernah diketahui sebelumnya dan sangat bagus untuk membunuh bakteri yang lain. Atas temuan tersebut, para ilmuwan pun sangat antusias dan menamai zat itu sebagai ‘lugdunin’. Penemuan ini dilaporkan lewat jurnal Nature edisi 27 Juli 2016.
Hal ini sangat penting karena kita memerlukan antibiotik baru untuk melawan bakteri jahat.
Seperti yang kita ketahui, pemakaian antibiotik yang terlalu sering bisa menyebabkan beberapa bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut dan membuatnya berubah menjadi ‘bakteri super’. Tentunya bakteri super itu sangat berbahaya. Salah satunya adalah MRSA. Tahun 2011 silam sebanyak lebih dari 80.000 orang Amerika Serikat terinfeksi oleh MRSA.
Lalu apa fungsi lugdunin? Ternyata zat unik satu ini dapat membunuh MRSA dan beberapa infeksi berbahaya yang lain. Karena sebelumnya belum pernah ada yang memakai antibiotik satu ini, tentunya ‘bakteri super’ kemungkinan besar tidak bisa resisten terhadap lugdunin.
Namun sayang para ilmuwan masih belum yakin mengenai cara kerja lugdunin. Tetapi umumnya antibiotik bekerja dengan cara menyerang bagian halus di dalam bakteri untuk menutup perkembangannya. Tetapi lugdunin kemungkinan bisa melakukan hal lain yang masih belum diketahui oleh ilmuwan.
Walaupun ini merupakan temuan yang sangat menakjubkan, tetapi penemuan ini masih berada dalam tahap yang sangat awal. Dan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kotoran hidung alias upil manusia ini bisa memproduksi antibiotik yang aman digunakan untuk tubuh.