Terungkap satu lagi fakta buruk terkait radiasi ponsel terhadap kesehatan kulit manusia. Tak banyak yang menyadari, radiasi ponsel membawa pengaruh cukup masif pada kondisi kesehatan kulit seseorang. Beberapa dokter bahkan dapat dengan mudah menebak tangan mana yang lebih sering digunakan untuk memegang ponsel hanya dengan mengamati kondisi kulit seseorang.
Kenyataan ini diungkap dalam sebuah presentasi di ajang Facial Aesthetic Conference and Exhibition di London, Inggris, belum lama ini. Meski belum ada dokumentasi ilmiah terkait masalah ini, beberapa pengamat meyakini mekanisme pengrusakan kulit oleh radiasi ponsel sama halnya dengan yang timbul akibat paparan sinar matahari.
Sepintas, tak ada bahaya kesehatan yang terlihat dari melakukan selfie atau mengambil foto diri sendiri. Namun bagi para penggemarnya selfie, tampaknya harus berhati-hati.
“Mereka yang sering melakukan selfie dan para blogger harus waspada,” ujar dr. Simon Zokaie dari Linia Skin Clinic di Harley Street, sebagaimana dikutip Dailymail, Selasa (21/6).
“terus-menerus mengekspos wajahmu pada cahaya dan radiasi dari sinar smartphone ternyata menyebabkan rusaknya kulitmu, mempercepat datangnya penuaan, serta menyebabkan keriput.” sebut peneliti lainnya.
Sebagai contoh, ada sebuah pengalaman kurang mengenakkan yang dialami oleh Mehreen Baig, seorang Blogger asal Inggris. Wanita ini mengaku melakukan Selfie sedikitnya 50 kali setiap hari. Dokter yang memeriksa kondisi kulit Mehreen mengatakan bahwa noda hitam yang muncul pada wajahnya merupakan efek dari cahaya ponsel.
Dokter yang memeriksa Mehreen juga mengatakan bahwa setiap ponsel memiliki cahaya High Energy Visible (HVE), sinar biru yang juga biasa ditemukan pada barang-barang elektronik seperti ponsel, laptop, dan tablet.
Sinar HVE memiliki efek sama buruknya seperti sinar UVA dan UVB. Hal inilah yang dapat memicu berbagai hal yang tidak diinginkan pada kulit akibat sering melakukan selfie. Hingga muncullah kesimpulan, makin sering Anda melakukan selfie, semakin besar pula kemungkinan Anda terlihat lebih tua atau mengalami keriput di kulit.
Dr. Obagi dari Obagi Skin health Institute di Beverley Hills mengatakan, radiasi magnetik dari ponsel mampu mengubah komposisi mineral kulit. Selain itu, cahaya dari ponsel juga menekan produksi kolagen yang pada akhirnya dapat menyebabkan kulit menjadi keriput. Akibat paling parah yang dapat muncul adalah berpotensi untuk menimbulkan kanker kulit.
Penggunaan tabir surya tidak akan banyak membantu karena gelombang yang dipancarkan berbeda dari sinar matahari. Meski begitu, pemberian antioksidan dianggap masih bisa mengurangi kerusakan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) akibat radiasi elektromagnetik tersebut.