Alergi makanan menjadi sebuah hal yang umum terjadi seiring sebuah negara bertambah makmur. Bukan hanya di AS, tetapi Eropa dan Jepang juga memiliki alergi makanan. Seiring sebuah negara bertambah kaya, maka alergi makanan menjadi sebuah epidemi yang umum, dimulai dengan orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan. Keluarga kaya di banyak negara berkembang juga mulai menderita alergi makanan.
Penelitian terbaru fokus meneliti tentang bagaimana perubahan lingkungan terjadi saat seseorang bertambah makmur. Kita hidup di lingkungan masyarakat yang lebih bersih dengan parasit yang lebih sedikit. Antibodi lgE yang dirancang untuk melawan parasit saat ini kurang dapat bekerja dengan maksimal, dan mungkin mulai melawan molekul makanan yang terlihat mirip seperti parasit (banyak protein alergi yang paling umum memiliki struktur menyerupai parasit. Orang dengan alergi cenderung memiliki tingkat lgE yang tinggi.
Banyak bakteri baik dalam usus yang ditransfer dari orang ke orang lewat air kotor, dan kontak lainnya yang juga menularkan kuman maupun bakteri jahat. Jika seseorang makin kaya, maka mereka akan mencari cara untuk menghentikan transmisi tersebut. Bakteri menguntungkan tak lagi ditularkan dari satu orang ke orang lain, mereka mulai menghilang.
Umumnya, orang yang tinggal dekat dengan hewan (terutama peternakan dan hewan peliharaan) memiliki alergi yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena beberapa bakteri menguntungkan bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
Terdapat sebuah riset terbaru yang menunjukkan bahwa orang yang memakai mesin pencuci piring otomatis cenderung memiliki alergi makanan sedikit lebih tinggi dari rata-rata. Ini mungkin karena mesin pencuci piring cenderung mensterilkan piring dan peralatan dan mengurangi kemungkinan persebaran bakteri baik.
Penggunaan antibiotik juga dapat membunuh bakteri menguntungkan. Sementara itu banyak sekali penggunaan antibiotik dalam kehidupan modern saat ini.
Sedangkan khusus untuk kasus alergi kacang, di Amerika cenderung memanggang kacang-kacangan yang membuatnya lebih rentan terkena alergi dibanding memakan kacang mentah yang direbus atau kacang acar.