Tak semua orang di luar sana menyadari jika dirinya menderita kecemasan dan sebagian besar di antara mereka enggan menceritakan kecemasannya pada orang lain karena takut dianggap terlalu mendramatisir keadaan. Yang lebih menarik, ternyata kecemasan bukan sebuah akting atau pura-pura belaka.
Penderita Kecemasan - terapikecemasan.com
Kecemasan datang dalam berbagai bentuk yang berbeda, namun memiliki kecemasan bukan berarti seseorang terlalu mendramatisir. Oleh sebab itu mereka yang mengalaminya sangat benci jika dianggap melebih-lebihkan keadaan. Orang-orang di sekitar mereka hanya dapat berpesan ‘Jangan khawatir’, padahal mereka tak bisa merespons keadaan dengan semudah itu.
Orang yang menderita kecemasan biasanya akan mengalami serangkaian gejala mulai dari perut mulas, tubuh gemetar, jantung berdetak lebih cepat, dan sebagainya. Mereka sendiri pada dasarnya tak ingin mengalami hal-hal tak menyenangkan semacam itu. Namun mereka tak dapat berbuat apa-apa untuk mengontrol kecemasannya.
Kekhawatiran atau kecemasan bukanlah hal sepele, jika berada pada taraf yang sangat parah maka kecemasan tersebut merupakan sebuah penyakit. Kecemasan bisa menimpa siapa saja dan di mana saja karena kecemasan itu merupakan sesuatu yang nyata.
Saat seseorang merasa cemas, mereka tak dapat berpikir jernih dan terpaku pada suatu hal dan memikirkannya secara berlebihan. Itulah yang menyebabkan mereka menjadi orang yang sangat rapuh. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan jika orang semacam itu berada di dekat Anda adalah dengan memperlakukannya dengan lembut. Pasalnya, sering kali mereka tak dapat mendengarkan perkataan Anda sebab pikiran dalam kepalanya terlalu berkecamuk.
Terkadang penderita kecemasan tak perlu Anda berkata apapun terhadap mereka, namun sebatas pelukan yang tulus atau sekadar mendampinginya ketika kecemasan melanda sudah cukup membantu. Di samping itu, Anda juga tidak boleh mengabaikan dan meremehkan ketakutan mereka karena hal itu justru memperburuk kondisinya.
