Jika Anda pernah bepergian ke Jepang, Anda mungkin akan heran mengapa perempuan lokal di sana rata-rata memiliki tubuh yang langsing. Perempuan Jepang yang langsing ini juga sering kita jumpai di film-film produksi Negeri Sakura tersebut. Bahkan, anime Jepang kebanyakan menggambarkan perempuan Jepang yang langsing cenderung tipis serta memiliki kaki jenjang.
Perempuan Jepang - www.facetofeet.com
Memang, perempuan Jepang sangat terobsesi dengan tubuh yang kurus, baik remaja maupun orang yang sudah dewasa. Ada beberapa alasan atau faktor mengapa perempuan di negara ini memiliki tubuh yang langsing, yang seringkali membuat iri perempuan di negara lain.
- Budaya makan sehat telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Jepang. Masakan Jepang biasanya mengandung banyak sayuran, daging dengan porsi yang kecil, serta sedikit minyak (lebih sedikit makanan goreng). Masyarakat Jepang juga memiliki kesadaran yang tinggi tentang kandungan gula dan garam yang berlebih sampai batas tertentu.
- Masih soal hidangan, orang Jepang kebanyakan minum teh sebagai minuman utama serta cenderung menghindari minuman bersoda atau kopi manis.
- Selain hidangan utama, di Jepang juga berlaku kebiasaan ngemil sehat. Camilan atau makanan ringan di negara ini cenderung mengandung sedikit kalori atau terbuat dari bahan dasar sayuran. Bahkan, beberapa juga ada yang dibuat dari bahan rumput laut.
- Warga Jepang, terutama di perkotaan, juga cenderung lebih aktif menggunakan transportasi umum dan berjalan kaki dibandingkan rata-rata orang di negara Barat. Seperti kita ketahui, berjalan kaki merupakan salah satu langkah simpel untuk membakar kalori dan lemak di dalam tubuh.
- Citra tubuh yang kurus menjadikan lingkar pinggang dan berat badan menjadi tujuan obsesif bagi kebanyakan perempuan Jepang. Namun, di sisi lain, ketinggian perempuan Jepang cenderung turun dengan rata-rata 156,7 cm akibat diet yang berlebihan.
- Ada banyak tekanan sosial untuk tetap kurus (terutama bagi perempuan) sehingga membuat masyarakat di negara ini rajin memelihara otot dan berat badan agar tetap ideal. Ini membuat tubuh kurus menjadi tujuan obsesif, terutama bagi perempuan muda di usia 18 hingga 29 tahun (seperti tercantum pada poin sebelumnya). Sayangnya, di sisi lain, hal ini membuat Jepang berada di urutan teratas untuk perempuan yang menderita anoreksia nervosa atau bulimia, dua penyakit mental yang paling berbahaya di dunia.
