Kanker saat ini masih menjadi salah satu penyakit paling mengerikan bagi manusia. Sejak tahun 2010 lalu, lebih banyak orang yang sudah mengidap penyakit ini, dengan kanker colorectal menyerang pria dan kanker payudara menyerang wanita. Sementara, kanker paru-paru secara umum menjadi mesin pembunuh paling ganas.

Makan Sehat dan Berimbang - obattradisionaltumorparotis.com
Pada tahun 2014, penderita kanker meningkat lebih dari 1.800 orang dibandingkan empat tahun sebelumnya. Laporan terbaru yang diungkap National Registry of Diseases Office menunjukkan bahwa ada 13.241 kasus kanker pada tahun 2014 dan juga menyebutkan bahwa satu dari empat pria dan satu dari lima wanita kemungkinan menderita kanker ketika mereka berusia 75 tahun.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengurangi atau meminimalkan risiko kanker? Berikut beberapa panduan untuk mengurangi risiko kanker menyerang tubuh Anda.
Deteksi Dini
Deteksi secara dini sangat penting dan skrining dapat membantu Anda untuk menghindari “pertempuran panjang” Anda dengan kanker. Deteksi dini ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan medis atau serangkaian tes.
Untuk kanker colorectal, seseorang dengan risiko rata-rata harus mengambil tes darah feses (FIT atau feses immunochemical Test) mulai usia 50 tahun, sigmoidoskopi fleksibel setiap lima tahun, dan kolonoskopi setiap 10 tahun. Sementara, skrining lebih teratur disarankan bagi mereka dengan risiko yang lebih tinggi.
Untuk perempuan, mereka harus melakukan skrining untuk mendeteksi kanker payudara secara teratur. Ini dimulai dengan pemeriksaan diri dari payudara Anda sendiri dan mammogram tahunan mulai usia 40. Pap smear untuk kanker serviks juga disarankan bagi wanita yang berusia antara 25 hingga 69 tahun yang telah melakukan hubungan seks.
Langkah lain yang dapat ditempuh adalah melalui vaksinasi. Misalnya, vaksin Hepatitis B yang dapat menyebabkan kanker hati dan vaksin HPV (Human Papillomavirus) yang dapat menyebabkan kanker genital serviks dan lainnya.
Untuk kanker kulit, sebisa mungkin mengurangi paparan sinar matahari langsung. Kanker kulit sering ditemukan di bagian tubuh yang kerap terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, lengan, dan telinga. Jika Anda berolahraga di luar ruangan, jangan berolahraga antara pukul 10.00 hingga 16.00. Jika terpaksa, gunakan topi dan pakaian rapat serta tabir surya.
Gaya Hidup Sehat
Penelitian telah menghubungkan berat badan yang sehat dengan risiko yang lebih rendah untuk beberapa kanker seperti payudara, colorectal dan rektum, serta kanker esofagus. Menurut pedoman WHO, Body Mass Index (BMI) 23 atau lebih berisiko terkena kanker pada wajah, sementara BMI 27,5 atau lebih berarti risiko lebih tinggi. Adapun BMI di kisaran yang sehat, antara 18,5 dan 23, dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan kanker.
Untuk menjaga berat badan, Anda bisa berolahraga secara teratur dan menjadi aktif secara fisik sesering mungkin. Pada saat yang sama, cobalah untuk membatasi kebiasaan yang menetap, apakah itu menonton TV atau bermain game di komputer. Anda bisa mulai dengan kegiatan seperti jalan cepat 30 menit tiga kali seminggu atau jogging setiap hari selama 30 menit.
Tidak merokok juga menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah kanker paru-paru, yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian. Sebagian besar penderita kanker paru-paru adalah perokok. Selain itu, menghindari tembakau juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit hati, faring, kerongkongan, dan lambung.
Pola Makan Sehat dan Berimbang
Mempertahankan diet yang sehat dapat membantu mencegah kanker. Ini berarti lebih berbasis pada tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan, sekaligus mengurangi daging dan makanan olahan. Lebih khusus, penelitian telah menunjukkan bahwa bawang putih, anggur, blueberry, brokoli, kembang kol, dan teh hijau mampu memperbaiki sel-sel yang rusak dan membantu mencegah kanker.
Konten tinggi serat juga baik untuk sistem pencernaan Anda, sedangkan produk gandum dan kacang yang mengandung phytochemical dapat melindungi sel dari kerusakan. Studi juga telah menunjukkan bahwa mengurangi asupan daging olahan dapat memotong risiko terkena kanker usus sebesar 10 persen.
Di sisi lain, alkohol disebut dapat meningkatkan risiko kanker mulut, esofagus, ginjal, usus besar, payudara, dan kanker hati. Jika Anda belum bisa berhenti mengonsumsi alkohol, sebaiknya minum alkohol dalam jumlah sedang, dan membatasi diri untuk dua porsi per hari bagi pria dan satu porsi per hari untuk wanita.