Untuk kesehatan jantung yang lebih baik, ada banyak bahan makanan yang disarankan untuk dikonsumsi. Sebuah penelitian terbaru menuturkan, diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian tetap menjadi menu yang utama. Sebaliknya, makanan dengan kandungan lemak yang tinggi sebaiknya dihindari.
Komite gizi American College of Cardiology (ACC) melakukan studi terhadap beberapa pola makan. Di antara temuan, lemak dan kacang polong (termasuk kacang dan lentil) memiliki manfaat yang baik untuk jantung. Sementara itu, kopi dan teh juga dikatakan pilihan yang masuk kecil, dengan catatan pembatasan pada krim dan gula. Di lain sisi, makanan berlemak tinggi (termasuk olahan susu) mungkin harus dihindari.
“Studi ini mencoba untuk memeriksa makanan individu atau kelompok makanan, yang rutin dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar penulis utama ulasan, Dr. Andrew Freeman, yang juga mengarahkan kesehatan dan pencegahan kardiovaskular di National Jewish Health di Denver. “Dan, bukti mendukung pola makan nabati yang dominan, tanpa tambahan gula atau makanan olahan.”
Freeman melanjutkan, itu berarti banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian kaya serat, dan kacang-kacangan. Dia pun menekankan pentingnya mendapatkan nutrisi dari ‘makanan utuh’ daripada suplemen. “Orang-orang mulai menyadari bahwa obat-obatan itu bagus, tetapi diet dan gaya hidup juga penting,” katanya.
Dalam ulasan yang diterbitkan di Journal of American College of Cardiology edisi 31 Juli 2018 itu, para peneliti melihat beberapa makanan yang sering ditanyakan pasien. Mereka menemukan bahwa beberapa memiliki bukti kuat terkait manfaat jantung. Kacang-kacangan, misalnya, dapat membantu menurunkan tekanan darah, gula darah dan kolesterol LDL atau kolesterol jahat.
Demikian pula asam lemak omega 3 (dari ikan atau sumber tanaman seperti biji rami dan kenari), dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung ketika mereka menjadi bagian dari diet yang sehat. Sementara, makanan dari susu, buktinya bermacam-macam. Tetapi review menemukan sejumlah studi yang menunjukkan bahwa produk susu penuh lemak (yang tinggi lemak jenuh) dapat meningkatkan kolesterol LDL. Freeman sendiri menyarankan untuk menghindari produk susu berlemak penuh.
“Orang juga biasanya bertanya tentang kopi dan teh,” tambah Freeman. “Tim pun menemukan bahwa dalam banyak penelitian, pencinta kopi telah menunjukkan risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan dengan yang bukan peminum. Dan, mereka tidak menemukan bukti bahwa kopi dapat meningkatkan tekanan darah atau memicu denyut jantung.”
Demikian pula penelitian besar pada beberapa orang dewasa China, yang menemukan bahwa mereka yang minum teh hitam setiap hari, memiliki risiko penyakit jantung yang sedikit lebih rendah daripada mereka yang bukan peminum. “Kopi dan teh mungkin bermanfaat, tetapi tanpa krim dan gula,” lanjut Freeman.
Tim Freeman juga melihat beberapa makanan yang telah mendapatkan popularitas di kalangan sadar kesehatan, seperti rumput laut, dan makanan yang difermentasi seperti kimchi, yogurt, kombucha, dan spirulina. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa makanan tersebut dapat membantu orang menurunkan berat badan atau menurunkan kolesterol mereka. “Tetapi, tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan makanan ini untuk membatasi risiko penyakit jantung,” kata Freeman.