Waktu yang dianggap subur untuk melakukan hubungan intim adalah sekitar 6 hari dalam 1 bulan. Keenam hari tersebut adalah 5 hari menjelang ovulasi dan 1 hari saat ovulasi terjadi, yaitu ketika tubuh wanita melepaskan telur. Sel telur atau ovum yang dihasilkan wanita hanya akan bertahan selama sekitar 24 jam setelah dilepaskan, namun lain halnya dengan sperma. Sperma dapat bertahan hingga 7 hari di dalam Rahim. Oleh karena itu, ada jeda waktu selama 6 hari untuk tetap bisa mempertemukan sperma dengan sel telur.
Pada dasarnya, peluang terbesar terjadinya kehamian adalah jika melakukan hubungan seksual dengan pasangan pada 1 atau 2 hari sebelum tepat waktunya berovulasi. Namun, kendala yang paling sulit adalah menentukan dengan tepat kapan ovulasi tersebut benar-benar terjadi. Jadi, jika Anda bukan tipikal wanita yang suka menghitung kalender, maka disarankan untuk melakukan hubungan intim setiap 2 atau 3 hari sekali. Jika Anda ingin memahami secara lebih mendalam tentang masa ovulasi Anda sendiri, maka sebaiknya Anda perlu mengetahui tentang panjang siklus menstruasi Anda dan bagaimana biasa menstruasi Anda.
Siklus menstruasi pada wanita umumnya yang paling singkat adalah 22 hari dan yang terpanjang adalah 36 hari. Pada kebanyakan wanita, biasanya akan mengalami menstruasi pada hari ke 12 hingga 14 setelah berovulasi. Masa antara ovulasi hingga menstruasi dapat menjadi patokan pada semua wanita meskipun siklusnya berbeda.
Bagaimana Cara mengetahui kapan masa ovulasi terjadi?
Mayoritas wanita biasanya menunujukkan tanda yang khas saat berovulasi, beberapa dapat menyadarinya, namun beberapa juga tidak menyadarinya sama sekali. Tanda-tanda ovulasi akan muncul kurang lebih sekitar 2 minggu sebelum periode menstruasi berikutnya. Tanda yang muncul biasanya adalah:
- Peningkatan jumlah keputihan
- Keputihan bersifat basah, putih susu, dan lengket. Keputihan inilah yang disebut lendir subur.
- Merasakan sedikit ketidaknyamanan pada satu sisi perut (mittelschmerz).
- Tubuh terasa lebih berisi dan kencang, terutama di bagian pinggul dan payudara.
- Cobalah untuk mengukur suhu tubuh anda ketika bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas apapun, dan bandingkan suhu ketika ada dan tidaknya ovulasi. Sebelum ovulasi, suhu basal tubuh wanita biasanya berkisar antara 96 hingga 98 derajat Fahrenheit. Selama ovulasi, tubuh wanita melepaskan hormon progesterone yang menimbulkan suhu basal naik antara 0,4-0,8 derajat Fahrenheit.
- Jika Anda ingin memastikan menggunakan ovulasi kit untuk menentukan masa subur Anda. Maka ketahuilah bahwa sebagian besar tes kit tersebut bekerja dengan cara mendeteksi hormon luteinising atau LH, yang merupakan hormon pemicu pelepasan sel telur.
- Mendeteksi melalui keadaan vagina dan lendir. Jika kita umpamakan hari 1-5 adalah periode menstruasi, maka selanjutnya pada hari ke 6-9 vagina akan menjadi kering dengan sedikit atau bahkan tidak ada lendir. Lalu pada hari ke 10-12 muncullah lendir tebal yang padat yang secara bertahap berubah menjadi lebih encer dan bening. Pada hari ke 13-15, lendir akan menjadi encer, licin, elastis, dan bening, mirip dengan konsistensi putih telur. Pada tahapan inilah ovulasi sedang tejadi. Kemudian pada hari ke 16-21 lendir akan perlahan menjadi lengket dan menebal seperti semula, dan terakhir pada hari ke 22-28 vagina akan kembali menjadi kering, dan diikuti dengan periode menstruasi.