SURABAYA – Selain dikenal sebagai tanaman hias dan merambat, binahong banyak khasiatnya. Di tangan lima mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Airlangga, daun yang banyak tumbuh di daerah lembap itu disulap menjadi gel penyembuh.
Dari tangan Chusnul Chotimah, Chana Ulum Rizqona, Riz ka Dwi Nur Vitria, Ririh Setyo Khrisnan thi, dan Lady Ana Zulfatunadziroh, daun bi nahong tersebut diubah menjadi gel yang mampu mempercepat penyembuhan peradangan setelah pencabutan gigi. "Kandungan anti bakteri, antijamur, serta antioksidan di da lamnya yang menjadikan daun ini berkhasiat," ujar Chusnul.
Tiga mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Unair, Chana Ulum Rizqona (kiri), Rizka Dwi (tengah), dan Chusnul Chotimah, berhasil melakukan inovasi dari ekstrak daun binahong
Cara pembuatan gel tersebut sederhana. Daun yang telah lolos uji sitotoksisitas dan di nyatakan tidak berbahaya bagi sel tubuh itu dijemur sampai kering, lalu dicacah hingga hancur. Selanjutnya, cacahan tersebut direndam dalam larutan etanol 70 per sen sebelum dimasukkan ke vacuum eva porator. "Alat itu akan menguapkan eta nol dan zat-zat yang tidak terpakai. Jadi, yang tinggal hanya ekstrak binahong," kata Chusnul.
Ekstrak itu lantas dicampurkan interleukin-10 (IL-10), sejenis protein dari tubuh untuk mempercepat penyembuhan radang. Hasil akhirnya berupa gel kehijauan menyerupai pasta gigi. Nama kerennya binol gel. "Tinggal dioleskan di bagian yang radang supaya bengkak dan nyeri cepat berhenti," tutur perempuan kelahiran 2 Juni 1993 itu.
Satu kilogram daun binahong dapat menghasilkan lima gram binol gel. Berkat temuannya tersebut, Chusnul dkk berhasil memperoleh dana Dikti lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian tahun ini. (rim/c19/tia/jawapos)
