SALURAN pencernaan selama ini lebih dikenal sebagai organ yang berfungsi utama sebagai tempat penyerapan berbagai zat gizi. Saluran cerna bisa diibaratkan pintu masuk utama dari nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Kemajuan teknologi kedokteran saat ini membuktikan bahwa saluran cerna ternyata tidak hanya berfungsi sebagai organ penyerap nutrisi. Tetapi juga berperan vital dalam pembentukan sirkuit otak melalui berbagai mekanisme khusus, terutama pada usia dini.
Keterkaitan antara saluran cerna dan struktur otak dijelaskan para ahli melalui konsep "gut-brain axis". Yakni, adanya hubungan dua arah yang bersifat timbal balik antara saluran cerna dan otak anak. Saluran cerna memengaruhi kondisi struktur otak anak. Sebaliknya, kerja struktur otak juga akan memengaruhi kondisi saluran cerna anak.
Koneksi dua arah antara saluran cerna dan otak melibatkan berbagai mekanisme yang terjadi secara simultan. Pertama, mekanisme hormonal, terutama hormon kortisol atau lebih dikenal dengan "hormon stres". Kedua, mekanisme persarafan, terutama sistem saraf pencernaan (enteric nervous system) dan saraf vagus. Ketiga, mekanisme neurotransmitter, yaitu berbagai zat yang berfungsi khusus dalam penghantaran sinyal-sinyal sirkuit otak, baik yang bersifat memacu maupun menghambat.
Yang unik, tiga mekanisme di atas baru bisa berlangsung dengan baik jika saluran cerna mempunyai kolonisasi mikrobiota yang sehat. Mikrobiota adalah mikroorganisme (baca: kuman) yang tumbuh di dalam saluran cerna dan terdiri atas dua jenis. Yakni, jenis yang menguntungkan dan yang merugikan kesehatan.
Mikrobiota yang berjenis menguntungkan kesehatan dapat memproduksi berbagai neurotransmitter yang berfungsi merangsang kerja persarafan saluran cerna dan kerja sinyal antarsirkuit otak untuk membentuk struktur otak normal. Jika pembentukan struktur dan kerja otak berjalan tidak normal, otak akan mengeluarkan hormon yang bisa merugikan pertumbuhan mikrobiota di dalam saluran cerna.
Jadi, keseimbangan antara dua jenis mikrobiota itulah yang menentukan kesehatan saluran cerna anak dan selanjutnya memengaruhi perkembangan otak anak dan sebaliknya. Pola keseimbangan dua jenis mikrobiota itulah yang terjadi pada periode 1.000 hari pertama anak. Dengan demikian, kesehatan saluran cerna di 1.000 hari pertama berperan vital untuk perkembangan otak anak dalam jangka panjang. (*/aan)
DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K)
Ketua Divisi Tumbuh Kembang Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo, Surabaya