Memelihara binatang merupakan salah satu kegiatan yang disukai sebagian orang. Binatang yang dijadikan hewan peliharaan biasanya adalah anjing atau kucing. Pasalnya, anjing dan kucing dapat menjadi sahabat baik manusia dan memberikan manfaat emosional dan fisik kepada orang yang memeliharanya.
“Saya percaya efek menguntungkan dari memiliki binatang peliharaan, dan saya terkesan dengan kemampuan anjing, khususnya untuk membentuk ikatan dengan manusia,” kata psikiater sekaligus direktur Benson-Henry Institute Harvard yang berafiliasi dengan Mind Body Medicine, Dr. Greg Fricchione. “Saya pikir, ilmu mendukung kemampuan khusus mereka untuk melakukan itu.”
Manfaat Memelihara Binatang
Manfaat yang paling jelas dari kepemilikan hewan peliharaan adalah cinta dan persahabatan. “Kita melakukan yang terbaik, medis dan emosional, ketika kita merasa aman melekat ke yang lain, karena kita mamalia dan itulah cara kita berkembang,” sambung Dr Fricchione.
“Kita merasa aman, terutama dengan anjing dan kucing, karena cinta tanpa syarat yang mereka berikan,” sambungnya. “Tidak peduli apa yang Anda lakukan atau katakan, anjing atau kucing akan menerima Anda dan melekat ke Anda.”
Manfaat emosional memiliki hewan peliharaan dapat diterjemahkan ke dalam bahasa fisiologis juga. “Ketika Anda merasa aman dekat dengan makhluk hidup ini, ada efek otak biologis yang mengurangi respon stres, sehingga dapat memengaruhi tingkat pernapasan atau tekanan darah atau konsumsi oksigen atau kecemasan tingkat,” imbuh Dr. Fricchione.
“Bahkan, ada sebuah penelitian terbaru di jurnal Science tentang bagaimana oksitosin didorong di anjing dan manusia ketika pemilik anjing menatap ke mata anjing. Oksitosin adalah salah satu bahan kimia ketika tubuh merasa baik dan juga berperan dalam ikatan sosial,” lanjut Dr. Fricchione. “Itu benar-benar menarik."
Manfaat fisik lainnya dari memiliki anjing atau kucing adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengurus itu, seperti bermain dengan hewan atau mengajak mereka untuk berjalan-jalan. Dan, bisa ada manfaat sosial ketika Anda bertemu orang lain di sepanjang jalan sewaktu mengajak anjing atau kucing Anda berjalan-jalan.
Risiko Hewan Peliharaan
Meski memiliki manfaat emosional dan fisik, namun terkadang memiliki hewan peliharaan juga menimbulkan risiko bahaya kesehatan bagi sang pemilik. “Jika Anda memiliki masalah dengan stabilitas, sedangkan hewan peliharaan Anda berada di bawah kaki Anda atau melompat dari atas Anda, kemudian jatuh, patah tulang adalah bahaya nyata,” kata Dr. Fricchione.
Selain itu, ada juga risiko sanitasi yang terkait dengan kepemilikan hewan peliharaan. Hewan dapat membawa parasit yang dapat ditransfer ke manusia. Kucing khususnya, membawa parasit yang disebut Toxoplasma gondii, yang bisa masuk ke otak Anda dan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai toksoplasmosis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah sangat rentan terhadap hal ini. Kotoran hewan juga membawa semua jenis bakteri yang dapat membuat Anda sakit. Anjing dan kucing juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa pemilik hewan peliharaan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Sebelum memutuskan memelihara hewan, pertimbangkan jika Anda secara fisik dan mental mampu mengatasi risiko-risiko tersebut. Apakah Anda punya memori yang kuat untuk memberi makan hewan? Apakah Anda memiliki energi, kekuatan, dan mobilitas untuk bermain dengan mereka, membersihkan, dan, dalam kasus anjing, membawa jalan-jalan setiap hari? Apakah keuangan Anda cukup untuk membayar makanan hewan peliharaan, perawatan, dan kunjungan ke dokter hewan?
Jika Anda merasa memiliki sarana fisik, mental, dan finansial untuk merawat hewan peliharaan, Anda bisa mengambil hewan peliharaan dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Namun, hindari anak anjing, yang membutuhkan banyak pelatihan, waktu, dan energi. Selain itu, pertimbangkan juga kepribadian hewan. “Anda tidak ingin anjing yang akan memakan kulit sepanjang malam atau cemas jika Anda meninggalkan rumah,” pungkas Dr. Fricchione.