Terapi oksigenasi adalah terapi pengobatan dengan jalan menyediakan asupan oksigen tambahan. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan jumlah penyerapan oksigen oleh paru-paru.
Terapi ini biasanya diberikan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan sehingga tubuhnya tak mendapat oksigen cukup secara alami. Melalui pemberian terapi oksigen, diharapkan pasien akan muncul output berupa peningkatan energi, peningkatan kualitas tidur, serta kualitas hidup yang lebih baik.
Oksigen yang digunakan dalam terapi oksigenasi dapat berupa oksigen gas atau cair. Keduanya ditempatkan dalam sebuah tangki portabel. Oksigen cair lebih terkonsentrasi ketimbang oksigen dalam bentuk gas sehingga membutuhkan space penyimpanan yang lebih kecil.
Selanjutnya, oksigen akan disalurkan ke dalam paru-paru pasien melalui masker, selang hidung, atau dimasukkan langsung ke tenggorokan pasien.
Sedikit disinggung di atas, terapi oksigenasi diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mendapatkan cukup oksigen dari proses pernapasan alami mereka. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi yang mencegah paru-paru untuk menyerap oksigen, diantaranya:
-
COPD
-
Pneumonia
-
Dysplasia
-
Gagal jantung
-
Cystic fibrosis
-
Apnea
-
Penyakit atau kelainan kondisi paru-paru
-
Trauma pada sistem pernapasan
Untuk menentukan apakah seorang pasien perlu mendapatkan terapi oksigen atau tidak, dokter akan mengukur kadar oksigen dalam dalam darahnya. Jika ditemukan hasil berupa kadar oksigen dalam tingkat yang rendah, maka dokter tidak akan menunda untuk memberikan terapi oksigen.
Prognosis Terapi Oksigen
Dalam banyak contoh, terapi oksigen digunakan sebagai terapi untuk membuat pasien mampu untuk hidup lebih aktif, semisal dengan meredakan sesak napas, meningkatkan stamina, serta membuat segala aktivitas pasien menjadi lebih mudah.
Dalam kondisi yang lebih serius, terapi oksigen menjadi langkah untuk meningkatkan harapan hidup pasien. Bahkan, orang-orang yang hidup dalam kondisi menderita penyakit kronis beberapa diantaranya dapat tetap bertahan hidup dan menjalani hidupnya secara normal berkat bantuan terapi oksigen.
Efek Samping Terapi Oksigen
Meski tampil bak dewa penyelamat, terapi oksigenasi ternyata masih menyimpan beberapa efek samping hingga sederet komplikasi, jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Efek samping ringan yang biasanya menghinggapi pasien usai menjalani terapi oksigen adalah munculnya perasaan melayang dan kelelahan.
Sedangkan kompilasi serius yang mungkin terjadi pasca menjalani terapi oksigen adalah sebagai berikut:
-
Kerusakan paru-paru
-
Kebocoran atau keluarnya cairan dari telinga bagian dalam
-
Kerusakan di bagian sinus
-
Perubahan penglihatan, menyebabkan rabun jauh atau myopia
- Keracunan oksigen. Ini bisa berakibat pada kegagalan pernapasan, cairan di paru-paru, atau kejang