Memiliki Banyak Manfaat, Sarapan Juga Dianggap Mampu Turunkan Risiko Obesitas

Pada saat tertidur, tubuh Anda akan kesulitan untuk mencerna makanan yang Anda pada malam hari sebelum tidur. Ketika bangun, tubuh dan otak menuntut bahan bakar yang segar.

Sarapan Telur - nova.grid.id

Telur - nova.grid.id

Sarapan adalah utama untuk menghasilkan energi di pagi hari. Sarapan juga dianggap mampu memberikan energi yang berlangsung sepanjang hari.

Apa yang dimaksud dengan sarapan yang baik?

Menurut Dr Davis S. Ludwig, seorang ahli gizi di Harvard, salah satunya adalah  memberikan beberapa protein yang sehat, beberapa karbohidrat yang dicerna perlahan-lahan, dan beberapa buah atau sayuran. Selain itu juga dengan mengkonsumsi telur dadar dan makananan berserat tinggi seperti halnya semangkuk sereal tinggi serat,  buah segar yang dapat mengurangi lemak, susu kedelai, almond ataupun kenari.

Selain sebagai seorang , Ludwig juga merupakan seorang pengajar di Harvard Medical School. beberapa penelitiannya, ia memaparkan tentang pengaruh sarapan terhadap rasa lapar yang muncul beberapa jam kemudian.

Dalam penelitiannya, ia membentuk tiga kelompok remaja gemuk yang menjadi pasiennya. Kelompok pertama di beri sarapan yang terdiri atas 20% lemak, 16% protein, dan sekitar ⅔ karbohidrat baik yang berupa oatmeal yang bulirnya besar dan tidak mengalami pemrosesan.

Kelompok kedua mendapatkan menu sarapan yang sama, akan tetapi oatmeal ditambah dengan yang instan, sehingga seratnya telah hilang. Kelompok ketiga menggunakan sarapan South Beach , yaitu menggunakan dadar sayuran saja.

Ketiga kelompok tersebut mendapatkan instruksi boleh makan apa saja yang mereka inginkan setelah lima jam kemudian, dan melaporkan seberapa besar rasa lapar yang mereka alami.

Hasilnya kelompok kedua yang memiliki menu sarapan oatmeal instan paling menderita kelaparan dan makan dengan porsi yang paling banyak dibanding kelompok pertama yang mendapatkan asupan oatmeal yang tidak mengalami pemrosesan dan kelompok ketiga yang hanya diberi asupan sayuran rendah karbohidrat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi karbohidrat jahat saat sarapan, justru akan membuat Anda semakin kelaparan.

Tips untuk membuat sarapan dapat meningkatkan energi dalam tubuh.

  1. Mengkonsumi biji-bijian yang tinggi serat, gandum sereal, dan roti dapat membantu menjaga gula darah Anda. Dengan ratusan jenis sereal di pasar, dedak sereal  adalah yang paling sehat. Untuk memilih sereal sarapan sehat, Anda bisa membaca komposisi yang terdapat pada kemasan. 5 gram atau lebih dari serat per porsi, kurang dari 300 miligram natrium per porsi, kurang dari 5 gram gula per porsi
  2. Konsumsi protein. Yogurt adalah pilihan yang tepat untuk pemenuhan protein yang baik.  Yoghurt Yunani memiliki lebih banyak protein dibandingkan yoghurt biasa. Selain itu, telur juga dianggap baik untuk dimakan sewaktu sarapan. Meskipun kuning tinggi kolesterol, telur memiliki protein, dan pada telur dianggap mampu menurunkan resiko jantung. Anda mungkin juga dapat mengkonsumsi makanan yang memiliki lemak sehat seperti kacang atau salmon..
  3. Oatmeal. Anda dapat menikmati sarapan sehat jika Anda mengkonsumsi oatmeal. Upayakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat, seperti yang terkandung dalam makanan cepat saji.
  4. Konsumsi smoothie. Campurkan buah, jus, yogurt, gandum, tahu, dan bahan lainnya pada saat sarapan juga diklaim mampu meningkatkan energi sepanjang hari.

Selain mampu untuk meningkatkan energi pada tubuh, sarapan juga diketahui mampu mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. Tanpa nutrisi yang lengkap di pagi hari, anak akan cenderung sulit berkonsentrasi karena asupan nutrisi ke otak terganggu, lambat dalam merespons, serta menurunnya daya pikir dan daya ingat. Akibatnya, anak akan sulit menerima pelajaran dengan baik.

memuat...

“Secara rata-rata, anak yang tidak pernah sarapan memiliki daya pikir dan kemampuan mengingat yang lebih rendah dibandingkan mereka yang makan setiap pagi”, kata Dr. Ronald E. Kleinman, M.D., dokter spesialis gastroenterologi anak serta pakar nutrisi yang mengajar di Harvard University, Amerika. (parenting.co.id)

Selain itu, sarapan juga dianggap mampu menurunkan resiko obesitas. Seperti yang dikemukakan oleh Dr Sri Nasar. Ia mengatakan bahwa anak yang tidak sarapan cenderung merasa kelaparan sepanjang hari, lalu makan dalam porsi besar pada jadwal makan siang dan malam. Mereka cenderung lebih banyak mengemil makanan yang tidak sehat, seperti permen, cokelat, dan gorengan, untuk mengatasi rasa lapar. Jika nafsu makan tidak terkendali, maka risiko obesitas amat mungkin terjadi.

 

Penting:   Jangan sampai Gagal Diet karena Salah Pola Makan, Pelajari triknya disini

Berbeda dengan kebudayaan sarapan yang ada di Amerika, dimana diadakan program Makan Pagi di Sekolah (School Breakfast Program) bagi anak-anak sekolah dasar yang datang dari keluarga berpenghasilan rendah.

Sebuah penelitian membuktikan jika 16,9%-59% anak sekolah, remaja dan orang dewasa di Indonesia tidak sarapan. Sementara itu, 44,6% anak sekolah yang sarapan memiliki gizi sarapan dengan rendah.

"Sebanyak 44,6 persen anak-anak mengonsumsi sarapan kurang berkualitas. Saat sarapan, anak-anak biasanya hanya mengonsumsi makanan bersumber karbohidrat saja," ungkap Prof Ali, seorang Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor. Padahal, memberikan kualitas gizi yang baik saat sarapan tidak harus dibayar dengan mahal.

"Memilih menu sarapan cukup simple, yang penting kebutuhan nutrisi. Misal di piring ada sayur, nasi sedikit atau roti. Terus minumnya jus buah agar semakin beragam," tutur Prof Ali.

Prof Ali juga mengimbau orang tua agar meningkatkan kualitas sarapan anak-anak. Keberagaman zat gizi sangat penting dicukupi mulai dari karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa banyak sekali manfaat sarapan terutama untuk masa depan anak-anak. Banyak karakter negatif jika anak tidak sarapan, seperti bermasalah dengan guru, tidak mentaati peraturan, mengambil sesuatu milik orang lain, daya konsentrasi menurun, dll.

author

Leave a reply "Memiliki Banyak Manfaat, Sarapan Juga Dianggap Mampu Turunkan Risiko Obesitas"