Perut yang buncit memang seakan menjadi sumber masalah yang susah dihilangkan. Selain mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri, seseorang dengan perut yang gendut membuncit ternyata juga lebih beresiko menderita gangguan tidur, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, hingga pada penyakit Alzheimer. Kebanyakan orang juga tak mengerti apa yang sebenarnya menjadi penyebab perut mereka membuncit, padahal mereka merasa porsi makannya normal-normal saja.
Berikut akan kita bahas bersama beberapa Penyebab paling umum dan yang paling berkontribusi dalam penumpukan lemak di perut,
Pola Makan yang Tidak Benar
Pola makan yang tidak dianjurkan adalah jika berkenaan dengan karbohidrat olahan, lemak jenuh, dan zat gula tinggi. Karbohidrat olahan berasal dari makanan yang dibuat dari olahan tepung atau sumber karbohidrat olahan lainnya, seperti kue, biskuit, donat, roti putih, dan sebagainya. Makanan tersebut akan memperlambat metabolism dan memancing produksi insulin berlebih. Sebaliknya, makanan sumber karbohidrat yang berasal dari kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian justru sangat dianjurkan.
Terkait dengan lemak, para ahli nutrisi cenderung menyarankan untuk mengkonsumsi lemak tak jenuh ganda seperti yang terkandung dalam alpukat atau minyak zaitun, terlebih yang mengandung serta zat omega 3 seperti biji kenari, biji bunga matahari, dan ikan salmon. Sedangkan untuk lemak yang berasal dari daging dan susu sebaiknya dihindari karena tinggi akan lemak jenuh, sehingga merangsang peningkatan lemak visceral (lemak di dalam rongga perut).
Konsumsi Minuman Bersoda
Minuman bersoda tinggi akan kandungan gula, sehingga dapat meningkatkan napsu makan dengan cepat. Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa minum sekaleng soda setiap hari dapat menyebabkan lingkar pinggang Anda bertambah 5 kali lebih cepat dibanding orang yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda.
Stres dan Kurang Tidur
Stres menyebabkan tubuh memproduksi hormon kortisol secara berlebihan. Hormon ini berfungsi untuk mengumpulkan lemak di area perut. Menurut penelitian dari Departemen Psikologi di Universitas Yale, perempuan yang memiliki jumlah lemak lebih banyak di bagian perutnya hidup dengan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan yang memiliki lemak perut lebih sedikit.
Hal ini juga berlaku pada seseorang memiliki jam tidur kurang dari seharusnya. Penelitian dari The National Institutes of Health pada 70 ribu responden wanita menyatakan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam sehari memiliki kemungkinan peningkatan berat badan 30% lebih besar dibanding yang tidur 7-8 jam sehari.
Kurang Beraktifitas
Kebiasaan duduk di sofa dan menonton TV, atau terlalu lama berdiam di depan computer dapat membuat aliran darah menjadi kurang lancar. Selain itu, hal ini juga meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memproduksi lemak viseral.
Genetika
Faktor genetika pastinya turut berperan dalam membentuk postur tubuh Anda. Pada seseorang yang memiliki perawakan tubuh berbentuk Apel, cenderung menyimpan lemak di bagian tubuh atas. Distribusi lemak lebih dominan pada area tubuh di atas pinggul, seperti wajah, leher, lengan, dada, punggung, dan perut.
Bertambahnya Usia
Ketika seseorang bertambah tua, metabolism dan kalori yang dibutuhkan akan menurun. Jaringan otot perlahan-lahan akan digantikan dengan jaringan lemak. Selain itu, wanita akan berurusan dengan masalah menopause yang mempengaruhi berat badannya. Pada masa menopause, produksi hormon estrogen dan progesteron akan melambat yang juga dibarengi dengan turunnya kadar hormone testosteron pada tingkatan yang lebih lambat. "Apabila perempuan mengalami kenaikan berat badan setelah menopause, lemak kemungkinan lebih besar menumpuk di perut," kata seorang Profesor Kedokteran di Divisi Endokrinologi Mayo Clinic, Michael Jensen , MD.