Jamur bernama Candida auris mungkin belum terlalu akrab di telinga Anda. Jika bagian pertama dari namanya terdengar akrab, itu mungkin karena spesies Candida lainnya (seperti Candida albicans, glabrata, dan tropicalis) menyebabkan infeksi vagina dan kulit yang umum. Mereka sering disebut infeksi ragi dan meskipun cukup mengganggu, jarang menyebabkan penyakit serius. Namun, Candida auris adalah organisme yang sangat berbeda dan jauh lebih berbahaya.
Meskipun mendapat perhatian serius baru-baru ini, beberapa dokter dan peneliti ternyata sudah tahu tentang Candida auris dalam sepuluh tahun ke belakang. Pada 2009, organisme ini ditemukan di telinga seorang wanita tua di Jepang. Namun, ternyata strain C. auris juga hadir di Pakistan dan India pada 2008 dan 2009. Kemudian, di tahun 2012-2013, sebuah pusat medis di Venezuela merawat 18 pasien dengan C. auris. Sementara, di AS, sejak 2014, AS melacak hampir 600 kasus, sebagian besar di Illinois, New York, dan New Jersey.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari sepertiga orang dengan infeksi C. auris meninggal dalam beberapa bulan. Ada beberapa alasan untuk ini:
- Sulit untuk mengidentifikasi dengan cepat menggunakan metode laboratorium standar.
- Orang yang menderita infeksi C. auris cenderung sudah sakit dengan penyakit lain, sehingga gejala infeksi jamur ini mungkin tidak langsung dikenali.
- Jamur ini dapat menginfeksi bagian tubuh yang berbeda, menyebabkan gejala yang berbeda pada orang yang berbeda. Misalnya, dapat menyebabkan infeksi telinga, infeksi luka, atau infeksi aliran darah.
- Menurut CDC, lebih dari 90% infeksi C. auris resisten terhadap setidaknya satu obat anti-jamur, sedangkan sekitar sepertiga tahan terhadap dua atau lebih. Ini mungkin karena meluasnya penggunaan fungisida di lingkungan pertanian.
- Hanya ada beberapa obat yang tersedia untuk mengobati jamur. Itu jauh lebih sedikit dari jumlah antibiotik yang kita miliki untuk infeksi bakteri.
- Organisme ini sangat sehat, bahkan permukaan ruangan rumah sakit dapat tetap terkontaminasi dengan jamur ini setelah seorang pasien dipulangkan.
Jelas, munculnya jamur yang resistan terhadap obat cukup memprihatinkan. Kita perlu tahu lebih banyak tentang itu, seperti dari mana asalnya, bagaimana menjadi resisten terhadap obat anti-jamur (termasuk peran pestisida pertanian), obat apa yang mungkin efektif, dan bagaimana cara cepat mengidentifikasi itu.
Tetapi untungnya, Candida auris belum menyebar ke populasi yang luas, dan orang sehat jarang mengalami infeksi. Akhirnya, ketika datang penyakit menular, jangan pernah untuk panik. Sebagai gantinya, Anda dapat mengambil langkah-langkah konstruktif untuk menangani kekhawatiran tentang beragam infeksi, seperti mencuci tangan, memastikan Anda telah menerima semua vaksinasi, dan menghindari orang yang menderita penyakit menular.