Penelitian tentang diet sehat terus berlanjut. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa baik diet rendah karbohidrat dan tinggi karbohidrat dapat memperpendek umur. Sebelumnya, pada 1980-an dan 1990-an, banyak yang mengikuti tren rendah lemak. Studi terus mencari wawasan tentang pola makan terbaik bagi manusia. Tetapi, fokus tanpa henti pada diet dan kesehatan dapat menyebabkan beberapa orang untuk secara obsesif mencari diet ‘utopian’ sempurna, suatu kondisi yang disebut orthorexia (ortoreksia).
Orthorexia (Ortoreksia) - fitawards.com
Orthorexia, meskipun belum diakui sebagai penyakit, adalah fiksasi obsesif pada makanan sehat dan makan sehat. Orang dengan orthorexia sering melakukan diet ketat dan mungkin merasa cemas tentang berapa banyak yang mereka makan, bagaimana makanan tertentu disiapkan, dan dari mana makanan tersebut berasal. Perilaku ini memiliki petunjuk gangguan obsesif-kompulsif dan anorexia nervosa.
Beberapa orang merasa sangat bersalah jika mereka tidak mengikuti rencana yang kaku, yang awalnya mereka rancang untuk memiliki pola makan yang sehat. Hidup mereka terlalu terfokus pada makan sehat, dan mereka hampir tidak pernah makan malam dengan teman. Mereka lebih memilih kelaparan untuk makan makanan ‘tidak murni’. Hasilnya adalah isolasi sosial dan berjam-jam menghabiskan waktu yang sibuk dan cemas tentang apa yang harus dimakan. Penting untuk dicatat bahwa orang yang memilih untuk makan makanan tertentu untuk alasan agama atau lingkungan, atau untuk melindungi kesejahteraan hewan dan keberlanjutan pertanian, tidak dianggap memiliki orthorexia.
Hari ini, sangat umum ditemui orang-orang yang benar-benar menghindari makanan tertentu. Ada beberapa teori untuk menjelaskan fenomena baru ini, seperti paparan lebih banyak racun dan produk kimia dalam makanan kita, munculnya organisme hasil rekayasa genetika, hingga cara hidup yang lebih higienis (yang juga disalahkan atas munculnya alergi, asma, dan penyakit autoimun).
Bagi mereka yang telah mendokumentasikan alasan medis untuk melakukannya (misalnya alergi makanan atau penyakit celiac), diet yang dibatasi sangat penting dan kadang-kadang menyelamatkan nyawa. Tetapi, jika Anda tidak memiliki banyak alasan untuk mendukung diet yang dibatasi, dan pola makan yang kaku berdampak negatif pada kehidupan dan hubungan Anda dengan teman dan keluarga, pertimbangkan untuk mencari bantuan medis.
Idealnya, seorang dokter kesehatan mental yang dapat Anda ajak bicara tentang kekhawatiran Anda dan ketakutan yang mendasari. Latihan relaksasi, strategi modifikasi perilaku, dan obat-obatan juga dapat membantu pikiran yang obsesif dan kompulsif. Cobalah untuk menghindari membaca blog dan buku dari orang-orang yang memiliki pendapat radikal tentang makanan tertentu.
“Era informasi telah membawa kemajuan besar dalam memublikasikan kiat-kiat tentang gaya hidup sehat, tetapi penyiaran pandangan ekstrem mungkin tidak begitu sehat,” tutur Marcelo Campos, MD, dosen di Harvard Medical School dan asisten profesor klinis di TUFTS School of Medicine. “Tentu saja, mengonsumsi banyak gula, tepung, dan daging merah setiap hari, sepanjang hari, tidak akan membantu Anda menjalani hidup yang panjang dan sehat, tetapi itu tidak berarti Anda tidak pernah dapat menyentuh mereka.”
Sebagian besar orang tidak akan pernah perlu menghindari makanan tertentu. Jika Anda mencurigai Anda mungkin memiliki masalah dengan item makanan tertentu, sebelum Anda membuat keputusan akhir tentang menghilangkannya, pertama-tama konsultasikan dengan dokter Anda. Aspirasi untuk makan makanan sehat bukanlah masalah itu sendiri, tetapi ketika pikiran-pikiran ini berlebihan, hal itu dapat merusak tujuan awal.
“Makanan adalah salah satu kesenangan terbesar dalam hidup; itu adalah koneksi, itu adalah budaya, itu adalah sesuatu yang harus dihargai,” sambung Campos. “Kita memang harus menghindari barang-barang yang tidak sehat, tetapi kita harus bisa makan makanan paling komprehensif yang mungkin. Bagi sebagian besar dari kita, makan makanan yang padat nutrisi, kebanyakan vegetarian dan tidak diproses, jarang menimbulkan masalah.”
