Selama ini tidak banyak orang yang mengetahui tentang vasovagal syncope. Padahal sindrom yang satu ini bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapapun. Vasovagal syncope adalah suatu kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaraan sementara karena penurunan tekanan darah yang disebabkan oleh dehidrasi atau karena berdiri terlalu lama.
Umumnya, vasovagal syncope sering disebut sebagai pingsan. Hal ini terjadi saat seseorang tidak meminum cukup cairan. Sehingga volume darah dalam tubuh berkurang dan tidak cukup untuk dipompa dari jantung ke seluruh tubuh, termasuk otak.
Begitu pula saat seseorang berdiri dalam kurun waktu yang lama, maka darah akan terkumpul di kaki dan tidak bisa tersalurkan ke otak. Seseorang akan mulai merasa berkunang-kunang dan bisa pingsan.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya vasovagal syncope adalah dengan menggoyangkan jari-jari kaki dan mengencangkan otot-otot kaki secara teratur.
Vasovagal syncope tidak mempunyai efek buruk dalam jangka panjang, kecuali frekuensi terjadinya cukup sering. Kekhawatiran terbesar adalah saat orang pingsan, jatuh dan kepalanya terbentur benda-benda keras yang ada di sekitarnya
Namun menurut Dr. Chiam dari RS Mount Elizabeth, saat Anda terbaring, maka Anda akan pulih beberapa detik kemudian seiring dengan mengalirnya darah ke otak.
Lantas apakah vasovagal syncope merupakan pertanda dari stroke? Ternyata tidak. Orang yang menderita penyakit stroke tidak mungkin mengalami kesembuhan yang begitu cepat, seperti saat orang mengalami vasovagal syncope.
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang jatuh pingsan, di antaranya kelelahan, stres yang berkepanjangan, kemarahan, dan berada di lingkungan yang panas dan pengap. Seseorang yang akan pingsan biasanya mengalami tanda-tanda seperti penglihatan kabur, melihat bintang-bintang atau cahaya yang terang, pusing, dan mual.