Sekelompok peneliti yang berbasis di Joslin Diabetes Center dan Harvard Medical School baru saja menerbitkan sebuah makalah dalam jurnal Nature Metabolism yang memberi tahu kita sesuatu yang baru dan menakjubkan, serta menegaskan sesuatu yang kita semua sudah tahu. Mereka mengatakan bahwa lemak ternyata lebih dari sekadar penyimpanan kalori.
Seperti diberitakan Harvard Health Publishing, periset mempelajari protein yang dikeluarkan oleh tikus dan sel-sel lemak manusia sebagai respons terhadap latihan kardiovaskular. Protein, yang disebut transformasi growth factor-beta 2, atau TGFB2, adalah adipocytokine (yang secara harfiah berarti ‘pergerakan sel lemak’) yang tampaknya menurunkan gula darah pada tikus.
Para peneliti ini memberikan protein ‘pergerakan sel lemak’ ini kepada tikus dengan obesitas yang diinduksi oleh diet selama sembilan hari. Mereka lantas menemukan respons gula darah yang meningkat secara signifikan terhadap beban gula serta peningkatan sensitivitas terhadap insulin, baik penanda metabolisme yang meningkat dan risiko diabetes yang lebih rendah.
Mereka menemukan bahwa sel-sel lemak manusia juga mengeluarkan TGFB2 sebagai respons terhadap latihan kardiovaskular. Para analis berpendapat bahwa TGFB2 dapat digunakan sebagai pengobatan untuk masalah metabolisme yang sering dikaitkan dengan obesitas, seperti intoleransi glukosa, resistensi insulin (keduanya meningkatkan risiko untuk mengembangkan diabetes), dan diabetes. Selain itu, latihan olahraga juga ditemukan dapat meningkatkan metabolisme.
Kita tahu bahwa aktivitas, apa pun itu, memiliki banyak manfaat kesehatan selain yang mengandung gula darah. Banyak artikel penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga menurunkan risiko kardiovaskular, meredakan stres, meningkatkan daya ingat dan kognisi serta suasana hati, mencegah demensia, meningkatkan umur panjang, membantu mengobati kanker, dan lainnya.
Saat ini, jumlah aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk orang dewasa setiap minggu adalah setidaknya 150 menit aktivitas sedang atau 75 menit aktivitas yang giat (berlari atau memanjat tangga). Anak-anak dan remaja harus mendapatkan aktivitas sedang hingga bersemangat setidaknya 60 menit per hari. Rekomendasi berbasis bukti ini dirilis oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS dan didukung oleh banyak organisasi, termasuk American Heart Association.
Pada tingkat individu, kita dapat menyadari bahwa semua kegiatan penting, dan tidak harus di gym. Di tingkat keluarga, kita dapat membuat waktu bermain lebih aktif dengan mendorong lebih banyak bermain di luar ruangan (basket, bersepeda, lompat tali) dan mengurangi waktu duduk dalam ruangan (video game atau menonton televisi). Kita dapat membuat waktu keluarga lebih aktif dengan berjalan-jalan, hiking, atau berolahraga bersama.
Sementara, pada tingkat komunitas, kita dapat bekerja untuk membuat berjalan atau bersepeda ke sekolah lebih aman untuk anak-anak, dan mengatur atau terlibat dengan kegiatan seperti liga sepak bola kota. Ada lebih banyak, tentu saja, dan semuanya lebih baik serta pasi lebih aman daripada minum pil lain.