Serviks merupakan lubang sempit sebagai muara dari saluran vagina. Serviks yang juga disebut sebagai mulut Rahim ini selanjutnya menjadi pintu organ dalam intim wanita yang juga berperan sebagai jalan lahir. Paparan pollutan dan zat karsinogenik dalam jangka waktu lama, dapat memunculkan pertumbuhan sel ganas di area Serviks yang kemudian kita sebut dengan kanker serviks. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel di mulut Rahim yang selanjutnya akan menjalar ke leher Rahim pada tahap perburukannya.
HPV (human papillomavirus), dan berbagai infeksi menular seksual dianggap berperan besar dalam pembentukan kanker serviks. Ketika terpapar oleh HPV, sistem kekebalan tubuh wanita biasanya berespon dengan menghambat pertumbuhan virus tersebut. Itulah mengapa, kanker serviks yang masih berada di tahapan awal lebih mudah untuk diobati dan disembuhkan. Sayangnya, virus ini tidak menimbulkan gejala di awal kemunculannya. Butuh waktu bertahun-tahun bagi HPV untuk membentuk sel-sel kanker di permukaan serviks. Infeksi jangka panjang human papillomavirus (HPV) jelaslah memunculkan kanker serviks.
Jenis utama kanker serviks yang sering terjadi pada wanita adalah adalah jenis karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Karsinoma sel skuamosa diawali dengan munculnya lapisan tipis yang melapisi serviks, sedangkan Adenokarsinoma dimulai dengan munculnya lendir dan cairan lainnya pada sel-sel serviks.
Gejala paling umum dari kanker serviks adalah adanya perdarahan abnormal di luar masa menstruasi. Kanker serviks dapat didiagnosis dengan menggunakan tes Pap smear atau prosedur lain yang menggunakan sampel jaringan mulut rahim (serviks).
Sejumlah faktor risiko kanker serviks yang telah berhasil diidentifikasi diantaranya,
• Wanita yang memulai hubungan seksual di bawah usia 18 tahun
• Seringkali berganti-ganti pasangan
• infeksi human papillomavirus (HPV) dan virus menular seksual lainnya
• Efek jangka panjang dari konsumsi obat dietilstilbestrol (DES)
• Merokok
• Manderita gangguan immunodeficiency lainnya
Setiap wanita dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks dengan melakukan tes skrining dan vaksinasi anti-HPV. Pemeriksaan panggul rutin dan tes Pap smear juga dapat mendeteksi perubahan prekanker pada serviks. Perubahan prekanker pada serviks dapat diobati dengan jalan cryosurgery, kauterisasi, atau operasi laser.
Kata Kunci Pencarian: pengertian sehat,sehat link/biaya-operasi-keperawanan-di-klinik-klinik-lokal-terpercaya info