Osteoporosis umumnya dikenal sebagai tulang rapuh dan sebuah kondisi di mana massa tulang di bawah rata-rata serta mengalami penurunan lebih tinggi dari tingkat normal. Kondisi tersebut terutama mempengaruhi mereka yang berumur lebih dari 50an yang tak memiliki gejala selama 10-15 tahun hingga akhirnya mengalami patah tulang. Apabila seorang penderita osteoporosis mengalami patah tulang, maka kondisi mereka akan lebih berisiko karena tulangnya menjadi lebih rapuh dan mudah rusak.
Mereka yang terkena dampaknya akan sering menderita pinggul, bahu, atau patah tulang pergelangan tangan setelah jatuh karena mereka termasuk orang yang sangat mudah terjatuh. Bahkan meski retaknya ringan, proses penyembuhan biasanya sangat lambat.
Satu dari 3 wanita di atas 50 tahun yang telah menopause berisiko osteoporosis karena penurunan hormon estrogen mempengaruhi kepadatan tulang, terutama pada wanita. Secara keseluruhan, wanita 2 kali lebih mungkin menderita osteoporosis daripada laki-laki.
World Health Organization (WHO) menyatakan osteoporosis sebagai penyakit paling penting di peringkat 10 sepanjang hidup kita. Namun banyak orang yang masih mengabaikannya meskipun fakta menyebutkan jika penyakit ini bisa mengancam jiwa.
Gerakan penderita osteoporosis akan dibatasi untuk waktu yang cukup lama setelah fraktur terjadi dan mereka menghabiskan waktu yang lama di tempat tidur. Hal ini bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang dapat menimbulkan emboli paru atau penyakit jantung dan berakibat fatal.
Untuk mencegahnya, Anda bisa mengukur kepadatan tulang dengan x-ray digital yang radiasinya jauh lebih lemah dibanding x-ray konvensional. Prosedur ini memungkinkan dokter mengukur tingkat mineral tulang pada tulang-tulang yang berisiko patah seperti tulang pinggul. Bagi mereka yang memiliki tingkat kalsium terlalu rendah akan dianjurkan untuk melakukan fisioterapi.
Beberapa jenis obat seperti kortison juga bisa meningkatkan risiko osteoporosis. Merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi juga mempengaruhi kepadatan tulang serta menyebabkan osteoporosis.
Salah satu langkah pencegahan paling penting adalah dengan secara rutin latihan menahan beban sejak kecil. Pasien juga harus makan makanan yang kaya kalsium dan vitamin D. Yang terakhir adalah dengan banyak menyerap sinar matahari.
Osteoporosis tingkat lanjut bisa diobati dengan bifosfonat yang dapat mencegah kekurangan lebih lanjut dari massa tulang dan meningkatkan kepadatannya. Strontium juga bekerja dengan cara yang sama. Terapi hormon juga dapat membantu, namun bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita, karena itulah pengobatan ini termasuk langkah yang kontroversial.