Ilalang atau yang disebut pula Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan sejenis rumput yang tumbuh secara liar di berbagai tempat. Asal terkena sinar matahari, benih alang-alang yang tersapu angin akan tumbuh di tempat-tempat yang jarang terjamah manusia.
Kehadiran alang-alang seringkali tak dikehendaki karena dianggap sebagai hama oleh petani. Namun tahukah Anda, Alang-alang menyimpan beberapa senyawa bermanfaat yang membuatnya seringkali dijadikan bahan pembuat obat-obatan tradisional. Tumbuhan liar ini pada dasarnya memiliki cita rasa manis dan bersifat menyejukkan.
Akar maupun batang alang-alang sama-sama berguna karena mengandung manitol, glukosa, sakarosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrene, cylindol A, graminone B, imperanene, stigmasterol, campesterol, beta sitosterol, fernenol, arborinone, arborinol, isoarborinol, simiarenol, anemonin, dan tannin.
Nah, pada kesempatan kali ini akan kita bahas beberapa penelitian tentang alang-alang yang berhubungan dengan kesehatan.
Dilansir Republika Online, para ahli di Jepang telah membuktikan bahwa dalam akar alang-alang terkandung imperanene yang mempunyai efek menghambat sel pembeku darah (agregasi trombosit). Efek menghambat agregasi trombosit ini sama dengan efek yang dihasilkan oleh asetosal atau aspirin (asam asetil salisilat) yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada penderita serangan jantung. Selain itu, konsumsi akar alang-alang secara rutin dapat menjaga sirkulasi darah tetap lancar serta mencegah penyempitan pembuluh darah di aorta berkat kandungan Cylendrene dan Graminone B.
Penelitian dari dalam negeri yang melibatkan alang-alang juga beberapa kali dilakukan. Salah satunya yang dilakukan oleh Jaya Antonius Satrya dari Fakultas Farmasi UNAIR. Penelitian yang dilakukannya berhasil membuktikan bahwa semakin besar konsentrasi batang alang-alang yang diberikan pada penderita demam, makin besar pula efek antipiretik (anti demam) yang didapatkan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lingga Jarliton dari Jurusan Farmasi FMIPA USU, membuktikan bahwa efek antipiretik akar alang-alang dengan konsentrasi 10% relatif sama dengan efek antipiretik yang diberikan oleh parasetamol 10%.
Ada pula penelitian yang membuktikan bahwa akar alang-alang memiliki efek diuretik. Rustam Erlina, Apt, MS, seorang dosen dari FK UNAND melakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan efek diuretik (peluruh air seni) serta kadar natrium dan kalium darah dan urin antara pemberian ekstrak etanol akar alang-alang dan furosemid. Hasilnya, penggunaan ekstrak etanol akar alang-alang 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB memiliki efek diuretik nyaris sama dengan furosemid dosis 0,72 mg/kgBB.
Selain manfaat yang dibuktikan pada penelitian tadi, akar alang-alang diyakini masih memiliki beberapa manfaat lainnya yakni untuk pengobatan bengkak (akibat radang ginjal akut dan infeksi saluran kencing), memar akibat terbentur benda tumpul, batuk, flu, tekanan darah tinggi, dan jaundice (sakit kuning.