Dalam mempertahankan kehidupan berumah tangga, baik suami maupun istri wajib melakukan hal-hal yang dapat menyenangkan pasangan. Salah satu aktivitas yang dilakukan pasangan suami istri adalah bercinta atau kegiatan berbau seks.
Aktivitas ini dianggap mampu menjadi perekat hubungan. Bercinta seharusnya menjadi hal menyenangkan yang dilakukan dengan pasangan Anda. Namun, akan menjadi masalah apabila tiba-tiba keinginan untuk melakukannya berkurang atau menjadi sesuatu yang tidak menarik lagi.
Menurut artikel yang diturunkan Harvard HEALTHbeat, ada beberapa hal yang menyebabkan menurunnya kualitas seks, antara lain:
- Masalah hubungan : Ketegangan dan keadaan emosional dapat menganggu kehidupan Anda dengan pasangan. Masalah tidak akan membuat seks menjadi menyenangkan, seperti persoalan keuangan atau pertumbuhan anak-anak dapat menjadi akar dari masalah seksualitas.
- Kekhawatiran : Seseorang yang khawatir mengenai kehidupan seksnya menjadi tidak nyaman dengan hal tersebut. Kekhawatiran ini dapat menimpa baik laki-laki atau perempuan.
- Image tubuh dan rasa menghargai diri sendiri : Diet yang gagal, atau rambut yang menipis dapat menjadi alasan bagi seseorang merasa tidak percaya diri. Perasaan tersebut dapat menjadikan seseorang tidak dapat menerima saran-saran dalam hal seks.
- Ekspektasi dan pengalaman masa lalu : Keinginan seksual adalah hal yang bersifat alamiah yang ada dalam diri manusia. Akan tetapi, keluarga Anda, budaya, agama, latar belakang, media dapat membentuk atitude terhadap seks. Bagi sebagian orang, sejarah tersebut dapat mendukung kenyamanan seks, tetapi untuk sebagian yang lain, mungkin dapat menyebabkan hubungan seksual yang rumit.
- Kurang olahraga : Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan endorfin yang dapat merangsang kebahagiaan dalam diri, sehingga berdampak pada hasrat seksual. Kebiasaan jarang berolahraga, dapat membuat tubuh menjadi mudah lesu, karena sirkulasi darah yang tidak lancar, termasuk ke organ genital.
- Stres dan perubahan gaya hidup : Stres dan kelelahan dapat dengan cepat memengaruhi kehidupan seks Anda. Stres dapat datang dari mana saja, misal kekhawatiran dalam hal keuangan, kesehatan, karir, dan masih banyak lagi.
Banyaknya hal yang menekan pikiran Anda mungkin dapat menjadi jarak antara orangtua, teman, dan banyak hubungan lain dalam hidup.
- Konsumsi alkohol : Bagi Anda yang sering mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, perlu berhati-hati. Karena hal ini dapat mengakibatkan gairah untuk bercinta menurun.
- Konsumsi kafein : Kafein merupakan stimulan yang dapat menurunkan hasrat seksual. Konsumsi dengan kadar cukup mungkin akan berdampak baik bagi kesehatan, namun jika berlebihan, kafein akan menyebabkan stimulasi berlebihan pada kelenjar adrenal.
Apabila tubuh dibanjiri dengan hormon adrenalin, maka tubuh akan merasa stres dan hasrat seksual jadi menurun.
Beberapa faktor di atas didukung dengan pendapat Pakar Seksologi dan Spesialis Andrologi, dr. Nugroho Setiawan, MS, Sp.And yang mengatakan bahwa terdapat tiga penyebab menurunnya gairah seksual.
Menurutnya, penyebab menurunnya gairah seksual terjadi pada kegiatan sehari-hari. “Ada tiga penyebab gairah seksual menurun, seperti faktor eksternal dan juga internal”
Penyebab gangguan itu terjadi karena menurunnya hormon testoteron pada pria, serta pengalaman seks yang kurang menyebabkan gairah menurun saat berhubungan.
“Pengalaman seksual, kalau pengalaman seksualnya tidak baik, maka tidak bagus mencapai kepuasan. Lalu, jarangnya melatih kebugaran maka gairah seksual menurun,” ujar dr. Nugroho.
Selain itu, stres dan gairah seksual, keduanya berhubungan. Hal ini dikarenakan, di dalam tubuh manusia terdapat dua saraf simpatik (saraf yang mempercepat sistem kerja tubuh) dan saraf parasimpatik (saraf yang memperlambat sistem kerja tubuh).
Respon stres diolah pada saraf simpatik yang akan mem[ercepat kerja tubuh. Misal, denyut jantung meningkat dan telapak tangan berkeringat. Untuk meredakan hal itu, saraf parasimpatik menjalankan perannya dan bisa membuat Anda tenang.
Namun, jika Anda mengalami stres dalam waktu yang panjang, saraf parasimpatik tidak mampu membuat tenang. Pada akhirnya, Anda tidak bisa menikmati aktivitas bercinta.
Ketika saraf parasimpatik dituntut bekerja berlebihan dalam jangka waktu yang panjang, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol (hormon stres). Hormon testoteron pun tidak mengalami peningkatan.
Seksualitas tidak hanya dipengaruhi hormon tapi juga faktor sosial, relasional, dan psikologis. Ketika hormon stres meningkat, Anda akan sulit berhasrat terhadap pasangan.
Hormon stres juga dapat memicu perlawanan dari diri Anda. Hal ini mungkin dapat menyebabkan Anda berteriak atau membentak pasangan, yang berujung pada keintiman berkurang.
Supaya mengembalikan gairah seksual dengan pasangan, sebaiknya lakukan hal seperti berikut:
- Berkomunikasi yang baik : Karena hal ini merupakan masalah Anda dengan pasangan, maka sebaiknya bicarakan hal-hal yang dapat meninggalkan perasaan janggal yang mengakibatkan berkurangnya gairah seksual.
- Belajar mengatasi masalah emosional : Emosi yang tidak stabil dapat memengaruhi gairah seksual Anda, oleh karena itu perlu dilakukan tindakan. Salah satunya adalah dengan yoga atau meditasi. Kegiatan ini dinilai dapat menenangkan pikiran, dan membantu menstabilkan emosi.
- Berolahraga : Selain menyehatkan, berolahraga juga dapat meningkatkan kadar endorfin dalam diri Anda, sehingga membuat diri merasa bahagia dan menumbuhkan energi.
- Tidur yang cukup : Kurang tidur dapat membuat berkurangnya kadar testoteron dalam tubuh sehingga gairah seks menurun. Dianjurkan untuk tidur dalam rentang waktu 7-9 jam jika ingin meningkatkan gairah antara suami dan istri.